Rabu, Kepolisian Periksa Pengacara Anak Bos Prodia Evelin Dohar Hutagalung Selaku Tersangka Penipuan
- Penulis : Krista Riyanto
- Selasa, 25 Februari 2025 05:16 WIB
.jpeg)
ORBITINDONESIA.COM - Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya memanggil pengacara Evelin Dohar Hutagalung (EDH) sebagai tersangka perkara dugaan tindak pidana penipuan dan atau penggelapan, Rabu 26 Februari 2025.
EDH ialah mantan pengacara Arif Nugroho (AN), anak petinggi Prodia dalam perkara penggelapan yang menyeret nama eks Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro.
Jadwal pemeriksaannya Rabu jam 10.00 WIB di ruang pemeriksaan Ditreskrimsus Polda Metro Jaya lantai 1, kata Dirreskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Ade Safri Simanjuntak dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Baca Juga: Dugaan Pemerasan, Eks Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro Ditahan
Ade Safri menjelaskan pemanggilan terhadap EDH merupakan tindak lanjut dari penanganan perkara dugaan tindak pidana penipuan dan atau penggelapan oleh penyidik Subdit Ekbank Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.
"Sebagaimana Laporan Polisi Nomor: LP/B/612/I/2025/SPKT/POLDA METRO JAYA, tanggal 27 Januari 2025," katanya.
Polda Metro Jaya menetapkan Evelin Dohar Hutagalung (EDH) sebagai tersangka kasus dugaan penipuan dan atau penggelapan.
Baca Juga: Kompolnas Desak Polda Metro Jaya Periksa Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal
"Ditemukan bukti yang cukup untuk menetapkan EDH sebagai Tersangka dalam perkara dugaan tindak pidana penipuan dan atau penggelapan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya, Jumat 21 Februari 2025.
Ade Ary mengungkapkan penetapan tersangka EDH berdasarkan fakta-fakta penyidikan yang didapatkan oleh Tim Penyidik dan berdasarkan pemeriksaan sejumlah saksi dan saksi ahli.
"Telah melakukan pemeriksaan terhadap 24 orang saksi di tahap penyidikan yang dimulai sejak tanggal 10 Februari 2025 termasuk melakukan pemeriksaan terhadap dua orang ahli, yaitu satu orang ahli hukum pidana dan satu orang ahli hukum perdata," katanya.
Tersangka EDH dijerat dengan Pasal 378 KUHP tentang tindak penipuan dan/atau Pasal 372 KUHP tentang tindak penggelapan, yang terjadi pada bulan April tahun 2024 di Jakarta Selatan.