Eks Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro Bantah Memeras Anak Bos Prodia Rp20 Miliar
- Penulis : Krista Riyanto
- Minggu, 26 Januari 2025 17:58 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Eks Kasat Reskrim Polres Metro Jaksel, AKBP Bintoro membantah telah memeras Rp20 miliar kepada tersangka pembunuhan yang juga anak bos jaringan klinik laboratorium Prodia, Arif Nugroho (AN) alias Bastian dan Muhammad Bayu Hartanto.
"Pihak tersangka atas nama AN tidak terima dan memviralkan berita bohong tentang saya melakukan pemerasan terhadap yang bersangkutan. Faktanya, semua ini fitnah,” kata Bintoro kepada wartawan di Jakarta, Minggu 26 Januari 2025.
Bintoro mengatakan, peristiwa ini berawal dari dilaporkannya AN alias Bastian yang telah berbuat tindak pidana kejahatan seksual dan perlindungan anak yang menyebabkan korban meninggal dunia di salah satu hotel di Jakarta Selatan.
Baca Juga: Imigrasi Jakarta Selatan Tidak Memproduksi Paspor Biasa di Tahun 2025
Laporan kasus tersebut teregistrasi dengan nomor LP/B/1181/IV/2024/SPKT/Polres Metro Jaksel dan LP/B/1179/IV/2024/SPKT/Polres Metro Jaksel pada April 2024.
“Pada saat olah TKP, ditemukan obat-obat terlarang dan juga senjata api. Singkat cerita, kami dalam hal ini Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, yang saat itu saya menjabat sebagai Kasatreskrim melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap tindak pidana yang terjadi,” ungkapnya.
Bintoro menyampaikan, proses perkara telah dinyatakan P21 dan dilimpahkan ke Jaksa Penuntut Umum dengan dua tersangka yaitu Arif Nugroho dan Bayu Hartanto beserta barang buktinya untuk disidangkan.
Baca Juga: Lelaki Asal Cisaat Sukabumi Meninggal Dalam Kebakaran Rumah di Kebayoran Lama Jakarta Selatan
Bintoro tidak menghentikan perkara yang dilaporkan. Ia sampai sekarang masih diperiksa oleh Propam Polda Metro Jaya.
“Handphone saya telah disita guna pemeriksaan lebih lanjut dan saya sampai sekarang masih berada di Propam Polda Metro Jaya,” katanya.
Bintoro menegaskan bahwa tuduhan dia menerima uang Rp20 miliar adalah hal yang sangat mustahil dan tidak benar adanya.
“Saya membuka diri dengan sangat transparan untuk dilakukan pengecekan terhadap percakapan handphone saya, keterkaitan dengan ada tidaknya hubungan saya dengan saudara AN. Karena selama ini, saya tidak pernah berkomunikasi secara langsung dengan yang bersangkutan,” ungkapnya.