DECEMBER 9, 2022
Puisi

Puisi Esai Denny JA: Aku, Bastille

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

-000-

Lalu, suatu pagi yang berdebu,
aku mendengar sesuatu yang belum pernah kudengar.

Tidak lagi ratapan.
Tidak lagi desah kepasrahan.
Tapi derap langkah, seribu kaki mengguncang bumi.
Teriakan yang menghunus langit.
Kemarahan yang menyala lebih tajam dari baja.

Tanganku dari batu dan besi,
tapi aku gemetar oleh pukulan palu.
Gerbangku menganga,
luka pertama dalam hidupku.

Dari celah tubuhku yang terbelah,
aku melihat wajah-wajah yang dahulu takut.
Sekarang mereka bangkit,
dengan mata merah dan obor di tangan.

Bukan lagi rakyat,
mereka telah menjadi gelombang,
yang tak bisa dihentikan.

-000-

Sudah lama aku mendengar,
jeritan orang- orang lapar,
longlong derita menusuk langit.

Di Place de la Concorde,
angin membawa bau besi dan kematian.
Orang-orang berdiri, mata mereka kosong,
menunggu kepala jatuh seperti buah busuk.

Begitu banyak kepala sudah dipancung.

Halaman:

Berita Terkait