DECEMBER 9, 2022
Kesehatan

Penelitian 3 Kampus Ternama Bantah Ada Zat Berbahaya di Air Minum, Isu BPA Pada Galon Hanya Hoaks

image
Galon guna ulang aman digunakan, tak ada migrasi BPA (Foto: Padi UMKM)

"Setelah dianalisis dengan instrumen GC-MS, hasilnya negatif, menunjukkan tidak ada kandungan BPA yang terdeteksi dalam air galon tersebut," kata Endah Dwijayanti.

Endah menjelaskan, penelitian ini didorong oleh maraknya pemberitaan yang menyebutkan bahwa galon guna ulang mungkin mengalami migrasi BPA yang melebihi ambang batas aman. Pemberitaan tersebut telah membuat resah dan gaduh di masyarakat.

Penelitian berjudul 'Analisis Bisphenol-A dan Di-ethylhexyl Phthalates dalam air galon yang beredar di Kota Makassar' ini telah diterbitkan di Food Scientia, Journal of Food Science and Technology, Universitas Terbuka pada Juni 2023 lalu.

Baca Juga: IAKMI: Tak Perlu Label "Potensi BPA" pada Galon Air Minum Dalam Kemasan Terstandardisasi

Sementara, penelitian ITB dilakukan terhadap empat brand air minum galon ternama di Bandung. Penelitian dilakukan menggunakan alat ukur canggih yaitu HPLC yang terkenal akan ketepatan akurasinya, dengan nilai Limit of Detection (LoD) sebesar 0,0099 mikrogram per liter (mcg/L), sedangkan, menurut Peraturan BPOM Nomor 20 Tahun 2019, ambang batas maksimum migrasi BPA dalam wadah penyimpanan adalah 600 mikrogram per liter (0,6 ppm).

Penelitian yang dilakukan merupakan bagian dari upaya mengedukasi masyarakat mengenai kualitas dan keamanan AMDK yang berbasis pada serangkaian uji ilmiah yang ketat, terpercaya, dan independen.

Penelitian tersebut mengikuti metode uji baku keamanan dan kualitas air minum nasional dan internasional, baik standar dari BPOM, SNI, Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes), maupun American Public Health Association (APHA), dengan menggunakan detail analisis kimia dari Association of Official Analytical Chemist International (AOAC).

Baca Juga: BRIN: Galon Kuat Polikarbonat Aman Digunakan Karena Migrasi BPA Sangat Kecil

"Dari penelitian yang kami lakukan, kami tidak mendeteksi (non-detected/ND) BPA di semua sampel AMDK yang diuji," kata Kepala Laboratorium Teknologi Polimer dan Membran ITB, Akhmad Zainal Abidin.

Dia mengatakan, penelitian ini menunjukkan semua air minum yang diuji terbukti aman untuk dikonsumsi masyarakat. Dia melanjutkan, air minum yang ada juga telah sesuai dengan standar serta regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah dan juga standar internasional.

Ketiga hasil penelitian ini semakin membuktikan bahwa isu migrasi BPA dari galon guna ulang merupakan hoaks semata. Isu ini digulirkan oleh kelompok tertentu demi memenangkan persaingan dagang. Artinya, masyarakat tidak perlu ragu apalagi resah untuk menggunakan galon polikarbonat.***

Baca Juga: Dokter Diatrie Anindyajati: Kandungan BPA dalam Galon Guna Ulang Tidak Sebabkan Obesitas

Halaman:

Berita Terkait