Apa Arti Hidup di Mata Para Filsuf, Pemikir, Ilmuwan, dan Penulis Dunia
- Penulis : Mila Karmila
- Jumat, 31 Januari 2025 11:15 WIB
Laozi: Itu harmoni. Hidup mengalir seperti air—tanpa usaha dan selaras dengan tatanan alam semesta.
Confucius: Itulah kebajikan. Hidup adalah memenuhi peran dengan integritas, rasa hormat, dan komitmen terhadap komunitas dan keluarga.
Carl Jung: Itulah individuasi. Hidup adalah mengintegrasikan kesadaran dan ketidaksadaran—menjadi utuh dan autentik.
Baca Juga: Pemikiran Nietzsche Ternyata Memberi Ide yang Bermanfaat Bagi Pelaku Bisnis dan Wirausahawan
Alan Watts: Itulah permainan. Hidup harus dialami dan dimainkan dengan penuh keajaiban—tidak dianggap terlalu serius.
Victor Frankl: Itulah makna. Hidup adalah menemukan tujuan, bahkan dalam keadaan yang paling sulit, melalui cinta dan pelayanan.
Simone de Beauvoir: Itulah kebebasan. Hidup adalah kekuatan untuk mendefinisikan diri sendiri dan menolak peran yang dipaksakan oleh masyarakat.
Baca Juga: Kisah Franz Kafka dengan Gadis yang Kehilangan Boneka
Heraclitus: Itu berubah. Hidup adalah aliran yang konstan—sungai yang kita masuki sekali sebelum mengalir lagi.
Hegel: Itulah kemajuan. Hidup adalah proses dialektis, yang maju melalui kontradiksi dan resolusi menuju pemahaman yang lebih besar.
Hobbes: Itulah bertahan hidup. Kehidupan dalam keadaan alamiahnya "jahat, biadab, dan singkat," yang membutuhkan sistem untuk menjaga ketertiban.
Baca Juga: Nietzsche, Nabi yang Membunuh Tuhan
Rousseau: Itulah kebebasan di alam. Kehidupan menjadi paling autentik ketika kita kembali ke keadaan alamiah kita, bebas dari korupsi masyarakat.