Apa Arti Hidup di Mata Para Filsuf, Pemikir, Ilmuwan, dan Penulis Dunia
- Penulis : Mila Karmila
- Jumat, 31 Januari 2025 11:15 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Apa itu hidup?
Dostoevsky: Itu neraka. Bagi Dostoevsky, hidup adalah pertempuran dengan bagian tergelap dari jiwa manusia—sebuah wadah penderitaan di mana kita menghadapi ketakutan dan keinginan terdalam kita.
Socrates: Itu ujian. Hidup adalah ujian utama atas kebajikan, kebijaksanaan, dan kebenaran. Bagi Socrates, hidup yang tidak diuji tidak layak dijalani.
Baca Juga: Pemikiran Nietzsche Ternyata Memberi Ide yang Bermanfaat Bagi Pelaku Bisnis dan Wirausahawan
Aristoteles: Itu pikiran. Hidup adalah pengejaran pengetahuan dan akal sehat—sebuah perjalanan untuk memahami dunia melalui logika, etika, dan metafisika.
Nietzsche: Itu kekuatan. Hidup adalah keinginan untuk berkuasa—perjuangan untuk mengatasi diri sendiri dan menguasai keadaan, menolak rasa puas diri dan merangkul pertumbuhan.
Freud: Itu kematian. Freud melihat hidup sebagai ketegangan antara naluri hidup (Eros) dan naluri kematian (Thanatos)—dorongan konstan menuju penciptaan dan kehancuran.
Baca Juga: Kisah Franz Kafka dengan Gadis yang Kehilangan Boneka
Marx: Itulah idenya. Bagi Marx, kehidupan dibentuk oleh kondisi material dan ideologi yang muncul darinya—perjuangan untuk menciptakan dunia yang setara dan adil.
Picasso: Itu seni. Kehidupan adalah kreasi—kanvas untuk melukis hasrat, emosi, dan impian kita, yang dibentuk oleh imajinasi dan ekspresi.
Gandhi: Itu cinta. Gandhi percaya bahwa kehidupan berakar pada nonkekerasan, kasih sayang, dan cinta universal—perjalanan menuju kedamaian dan pelayanan tanpa pamrih.
Baca Juga: Nietzsche, Nabi yang Membunuh Tuhan
Schopenhauer: Itu penderitaan. Bagi Schopenhauer, kehidupan adalah perjuangan tanpa henti yang pasti mengarah pada rasa sakit dan ketidakpuasan, yang hanya diredakan oleh momen keindahan dan seni.