ORBITINDONESIA.COM - Para ilmuwan di Jepang telah menciptakan reaktor prototipe yang dapat memanen bahan bakar hidrogen hanya dengan menggunakan sinar matahari dan air.

Hidrogen hijau, yang diproduksi melalui sumber energi terbarukan, dianggap sebagai elemen penting dalam transisi menuju masa depan energi yang lebih bersih. Namun, metode produksi saat ini mahal dan boros energi, sehingga membatasi penerapannya secara luas.

Reaktor baru ini menggunakan lembaran fotokatalitik untuk memecah molekul air menjadi hidrogen dan oksigen menggunakan proses yang sepenuhnya ditenagai oleh sinar matahari.

Baca Juga: Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi: Nuklir, Amonia, dan Hidrogen Masuk Dalam RUU EBET

Proses inovatif ini berpotensi mengurangi biaya produksi secara drastis dan menjadikan hidrogen hijau sebagai sumber bahan bakar yang lebih ekonomis.

Meskipun teknologinya masih dalam tahap awal, para peneliti telah berhasil mengoperasikan reaktor prototipe selama tiga tahun di bawah sinar matahari alami, yang menunjukkan potensinya untuk aplikasi di dunia nyata.

Meskipun hasilnya menjanjikan, para peneliti mengakui bahwa diperlukan peningkatan lebih lanjut. Meningkatkan efisiensi proses fotokatalitik dan memastikan penanganan produk sampingan yang berpotensi meledak secara aman merupakan langkah penting menuju komersialisasi.

Baca Juga: Hartanto Wibowo: PLN Terus Kembangkan Potensi Hidrogen Sebagai Energi Bersih

Tim tetap optimis bahwa dengan penelitian dan pengembangan yang berkelanjutan, teknologi ini dapat merevolusi produksi hidrogen hijau dan membuka jalan bagi masa depan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Terobosan ini sangat penting bagi Jepang, negara yang secara aktif mengejar "masyarakat hidrogen" dan memimpin dalam teknologi bahan bakar hidrogen.

Terobosan ini juga dapat mempercepat transisi menuju ekonomi berbasis hidrogen dan berkontribusi pada upaya global dalam memerangi perubahan iklim.

Baca Juga: Selangkah Menuju Industri Berbahan Bakar Hidrogen Hijau

(Oleh Hashem Al-Ghaili) ***