Hartanto Wibowo: PLN Terus Kembangkan Potensi Hidrogen Sebagai Energi Bersih
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Jumat, 06 September 2024 07:25 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Usaha PT PLN (Persero) Hartanto Wibowo mengatakan, pihaknya terus berupaya untuk mengembangkan potensi hidrogen sebagai energi bersih di tanah air.
Dalam acara Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 di Jakarta, Kamis, 5 September 2024, Hartanto Wibowo menyatakan potensi hidrogen sebagai sumber energi bersih, khususnya untuk sektor yang sulit dialiri listrik, sangat menjanjikan.
Hartanto Wibowo, mengutip laporan McKinsey, menyebut meskipun biaya produksi hidrogen hijau saat ini masih tinggi, namun diperkirakan pada 2050, dua pertiga permintaan hidrogen global akan terpenuhi oleh hidrogen hijau.
Baca Juga: Toyota Mirai, Mengenal Mobil Berbahan Bakar Hidrogen atau Fuel Cell Electric Vehicle
Dengan sumber daya energi terbarukan yang melimpah, Indonesia dinilai memiliki potensi untuk menjadi pemain utama dalam industri hidrogen global.
"Kami secara aktif menjajaki kemitraan untuk mengembangkan fasilitas produksi hidrogen hijau, memanfaatkan aset energi terbarukan kami untuk menghasilkan hidrogen bersih, baik untuk penggunaan domestik maupun ekspor global," tuturnya.
Ia menjelaskan rencana pengembangan hidrogen oleh PLN ini sejalan dengan Strategi Hidrogen Nasional yang memiliki tiga tujuan utama, yakni mengurangi ketergantungan pada fosil, mengembangkan pasar hidrogen dalam negeri, dan menjadi eksportir hidrogen global.
Baca Juga: Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi: Nuklir, Amonia, dan Hidrogen Masuk Dalam RUU EBET
Hartanto menambahkan bahwa PLN aktif mengembangkan berbagai proyek hidrogen hijau berskala besar di seluruh wilayah Indonesia.
Langkah ini merupakan wujud nyata komitmen PLN untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis hidrogen dan berkontribusi pada transisi energi.
PLN hingga saat ini telah membangun 22 pabrik hidrogen hijau atau green hydrogen plant (GHP) dengan memanfaatkan pembangkit listrik tenaga panas bumi, pembangkit listrik tenaga surya, dan Sertifikat Energi Terbarukan (Renewable Energy Certificate/REC).
Baca Juga: PLN Operasikan Transmisi Baru 150 kV untuk Dukung Hilirisasi Mineral
Terbaru, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang di Garut, Jawa Barat, yang menjadi penghasil hidrogen hijau berbasis panas bumi pertama di Asia Tenggara.
Dari total 22 GHP tersebut, PLN mampu memproduksi 203 ton per tahun hidrogen hijau, dengan 75 ton hidrogen digunakan untuk kebutuhan operasional pembangkit, sedangkan 128 ton digunakan untuk mendukung kebutuhan lain, termasuk kendaraan hidrogen.
Tak hanya GHP, PLN juga telah memiliki hydrogen refueling station (HRS) atau stasiun pengisian kendaraan hidrogen yang berlokasi di kawasan Senayan, Jakarta. HRS yang diresmikan pada Februari 2024 itu menjadi HRS pertama di Indonesia.***