John Anis: Pertamina NRE Jadi Penggerak Akselerasi Pengembangan Energi Terbarukan di Indonesia
- Penulis : M. Ulil Albab
- Sabtu, 18 Januari 2025 08:00 WIB
ORBITINDONESIA.COM - CEO Pertamina New and Renewable Energy atau Pertamina NRE, John Anis menekankan pihaknya menjadi penggerak dalam akselerasi pengembangan energi terbarukan di Indonesia.
Dalam diskusi yang berlangsung di Abu Dhabi Sustainability Week (ADSW) 2025, Uni Emirat Arab, 15 Januari 2025, John Anis menyatakan, Pertamina NRE turut berkomitmen mendukung transisi energi global menuju target akhir yaitu nol emisi karbon (net zero emission/NZE) pada 2060.
"Pertamina NRE berkomitmen menjadi penggerak utama transisi energi di Indonesia dengan mengembangkan bioetanol dan energi panas bumi. Ini adalah dua inisiatif strategis yang tidak hanya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, tetapi juga mendukung stabilitas pasokan energi nasional," ujar John Anis dalam pernyataan di Jakarta, Sabtu, 18 Januari 2025.
Baca Juga: Pertamina Menjamin Pertamax Sesuai Standar Kualitas dan Tidak Sebabkan Mobil Rusak
Saat berdiskusi dengan Jim Pagano, yang merupakan CEO Terra-Gen Power Holding America, John menjelaskan, Indonesia memiliki potensi energi terbarukan lebih dari 3.500 gigawatt (GW), yang mencakup energi surya, angin, bioenergi, dan panas bumi.
Ia mengatakan, Indonesia memiliki potensi besar untuk energi baru dan terbarukan (EBT) seperti panas bumi yang mana Indonesia berada pada ring of fire yang sangat menguntungkan secara geografis.
Untuk itu, Pertamina NRE membutuhkan dukungan pemerintah melalui kebijakan proaktif seperti subsidi energi terbarukan, insentif fiskal, dan kolaborasi dengan sektor swasta strategis.
Baca Juga: PT Pertamina International Shipping Kembangkan Infrastruktur LNG di Papua Dukung Ketahanan Energi
"Kami juga bekerja sama dengan investor internasional untuk memastikan pembiayaan yang berkelanjutan dalam proyek-proyek energi hijau, ini langkah strategis yang kami tempuh, kolaborasi adalah hal penting," katanya.
Lebih lanjut, menurut John, peningkatan minat pengembangan energi hijau dapat tumbuh dari sektor swasta melalui model pendanaan seperti green bonds dan public-private partnerships.
Tidak lupa pula bahwa pendekatan inklusif dalam pengembangan proyek energi terbarukan juga sangat penting.
Baca Juga: Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan Pertamina Pastikan Pasokan Energi Aman Jelang Natal 2024
"Kami tidak hanya fokus pada produksi energi, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat lokal. Optimalisasi lokasi proyek dirancang untuk memastikan bahwa masyarakat sekitar mendapatkan manfaat ekonomi dan sosial, seperti lapangan kerja baru dan akses energi yang lebih merata," ujarnya.