DECEMBER 9, 2022
Ekonomi Bisnis

Ketua Satgas Hilirisasi, Bahli Lahadalia: Pemanfaatan Biodiesel Strategi Peta Jalan Ketahanan Energi

image
Ketua Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional sekaligus Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers, di Jakarta, Jumat, 17 Januari 2025. ANTARA/Aji Cakti

ORBITINDONESIA.COM - Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional, melalui ketuanya Bahlil Lahadalia mengungkapkan, pemanfaatan biodiesel dengan mempergunakan minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) menjadi salah satu strategi peta jalan ketahanan energi.

"Kita sudah memetakan menyangkut dengan energi. Arahan Bapak Presiden RI itu kita mendorong kepada kedaulatan energi. Sambil kita memacu lifting minyak kita, salah satu strateginya adalah kita mempergunakan biodiesel dengan mempergunakan CPO. Sekarang kita sudah B40 pada 2025 dan ke depan akan menjadi B50," ujar Ketua Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers, di Jakarta, Jumat, 17 Januari 2025.

Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, terkait biodiesel dalam campurannya membutuhkan komponen metanol dan etanol.

Baca Juga: Baru Dilantik, Wapres Gibran Temui PM Korsel Membahas Hilirisasi Industri

"Sudah barang tentu dalam campurannya itu ada membutuhkan metanol dan etanol, contoh metanol di B40 kita butuh 2,3 juta ton. Arahan Bapak Presiden RI itu langsung juga kita bangun dalam negeri, itu kita akan bangun di Bojonegoro, Jawa Timur, bahan bakunya dari gas," katanya lagi.

Kemudian untuk etanolnya, kata Bahlil, itu dari tanaman tebu di mana salah satu di antaranya akan dibuat di Jawa maupun di Merauke Papua Selatan.

"Supaya betul-betul perbaurannya itu dilakukan semuanya dari dalam negeri. Itu untuk menyangkut dengan peta jalan," katanya.

Baca Juga: Hatta Rajasa Berharap Jepang Tingkatkan Investasi di Sektor Hilirisasi di Indonesia

Presiden RI Prabowo Subianto telah resmi membentuk Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional yang dipimpin oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dan beranggotakan sejumlah menteri dan pimpinan lembaga.

Keputusan Presiden Nomor 1 Tahun 2025 menjelaskan bahwa pembentukan satgas itu bertujuan mempercepat hilirisasi di berbagai sektor dan mempercepat terwujudnya ketahanan energi nasional.

Keppres itu, yang diteken oleh Presiden Prabowo pada hari Jumat, 3 Januari 2025, menyebutkan bahwa percepatan hilirisasi menyasar sektor-sektor seperti mineral dan batu bara, minyak dan gas bumi, pertanian, kehutanan, serta kelautan dan perikanan.

Baca Juga: Presiden Prabowo di Forum APEC Sampaikan Tekad Indonesia Jalankan Hilirisasi Sumber Daya

Hilirisasi di sektor-sektor itu bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah komoditas-komoditas yang diproduksi di dalam negeri.***

Berita Terkait