Beijing Jawab Calon Menlu AS Marco Rubio tentang China Jadi Musuh Paling Berbahaya
- Penulis : Mila Karmila
- Jumat, 17 Januari 2025 01:56 WIB
"Dalam waktu kurang dari 10 tahun, hampir semua hal yang penting bagi kita dalam hidup akan bergantung pada apakah China akan mengizinkan kita memilikinya atau tidak, mulai dari obat tekanan darah yang kita konsumsi hingga film apa yang bisa kita tonton," ujarnya.
Ia juga berjanji untuk meningkatkan pertahanan Taiwan, pulau demokrasi berpemerintahan sendiri yang diklaim oleh Beijing, untuk mencegah intervensi militer yang dahsyat.
"Taiwan adalah bagian dari China dan masalah Taiwan murni urusan internal China yang tidak menoleransi campur tangan asing," ungkap Guo Jiakun.
Baca Juga: China: Serangan Bersenjata di Chad Tidak Ganggu Kunjungan Menlu Wang Yi
Tantangan terbesar bagi perdamaian lintas Selat Taiwan adalah aktivitas separatis kemerdekaan Taiwan dan campur tangan serta gangguan asing.
"AS perlu mematuhi prinsip satu China dan tiga komunike bersama China-AS, bertindak sesuai komitmennya untuk tidak mendukung 'kemerdekaan Taiwan', berhenti mendukung kekuatan separatis 'kemerdekaan Taiwan', dan berhenti mencampuri urusan dalam negeri China terkait masalah Taiwan," tegas Guo Jiakun.
Namun, Rubio mengatakan bahwa kepentingan kedua negara untuk dapat berkomunikasi guna menghindari konflik bersenjata.
Baca Juga: Produsen Otomotif Asal China, XPeng Masuk Indonesia Karena Potensi Pasar yang Besar
"Tidak pernah dalam sejarah umat manusia ada dua kekuatan seperti Amerika Serikat dan China yang pernah berhadapan dalam konflik global, dan hasilnya akan menjadi bencana besar, dan kita harus menghindarinya, begitu pula mereka," katanya.
Besar kemungkinan Rubio, yang ayahnya adalah imigran Kuba di AS, berhasil melalui proses di Senat karena dia menerima sambutan hangat dari anggota Komite Hubungan Luar Negeri Senat, tempat dia menjadi anggotanya.
Rubio diketahui pada tanggal 10 Agustus 2020 mendapat sanksi dari pemerintah China bersama dengan politisi Partai Republik, yaitu Ted Cruz dan sembilan orang lain. Rubio dan Cruz diketahui adalah pendukung vokal pada gerakan demokrasi Hong Kong pada tahun 2019.
Baca Juga: Beijing Bantah Ada Penyebaran "Virus Tak Dikenal" di China, HMPV Bukan Virus Baru
Atas sanksi tersebut, Guo Jiakun tidak menjawab dengan jelas apakah China akan mencabut sanksi kepada Rubio setelah dia resmi dilantik sebagai Menlu AS atau tidak.