DECEMBER 9, 2022
Internasional

China: Serangan Bersenjata di Chad Tidak Ganggu Kunjungan Menlu Wang Yi

image
Menlu China Wang Yi (Foto: Asia Society)

ORBITINDONESIA.COM - Pemerintah China menegaskan kunjungan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi berjalan lancar meski terjadi serangan kelompok bersenjata di Chad pada hari yang sama dengan kunjungan tersebut.

"Pada 8 Januari, Menteri Luar Negeri Wang Yi melakukan kunjungan resmi ke Chad. Kunjungannya ke Chad telah berakhir dengan lancar dan sukses," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun dalam konferensi pers di Beijing pada Kamis, 9 Januari 2025.

Kelompok bersenjata menyerbu kompleks istana kepresidenan di ibu kota Chad, N'Djamena, pada Rabu, 8 Januari 2025 yang memicu aksi tembak-menembak sehingga menewaskan 19 orang tewas, 18 di antaranya adalah anggota ekstremis Boko Haram dan satu orang anggota personel keamanan.

Baca Juga: CDC Afrika: Korban Jiwa Akibat Mpox Sejak Awal 2024 Sudah Melampaui Angka 1.100

Padahal Menteri Luar Negeri China Wang Yi tengah melakukan kunjungan diplomatik ke empat negara di Afrika yaitu Namibia, Kongo, Chad dan Nigeria pada 5 - 11 Januari 2025. Hal tersebut merupakan tradisi diplomatik China yaitu kunjungan luar negeri pertama menlu-menlu Tiongkok setiap awal tahun adalah mendatangi negara Afrika sejak 35 tahun lalu.

"Kami mencatat laporan media tentang serangan tersebut. China dengan tegas mendukung upaya Chad untuk menjaga negara tersebut tetap aman dan stabil," tambah Guo Jiakun.

Kedamaian dan stabilitas di Chad, menurut Guo Jiakun, tidak akan terpengaruh oleh serangan tersebut.

Baca Juga: Afrika Selatan Akan Serahkan Bukti Forensik Genosida oleh Israel di Gaza ke Mahkamah Internasional

"Menlu Wang Yi bertemu dengan Presiden Chad Mahamat Idriss Déby Itno, Perdana Menteri Allamaye Halina dan mengadakan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Abderaman Koulamallah," ungkap Guo Jiakun.

Beberapa jam sebelum baku tembak di kompleks kepresidenan, Menlu China Wang Yi bertemu dengan Presiden Mahamat Idriss Deby Itno dan pejabat pemerintahan lainnya.

Menurut juru bicara pemerintah sekaligus Menteri Luar Negeri Chad Abderaman Koulamallah, Presiden Deby Itno berada di lokasi kejadian saat serangan terjadi.

Baca Juga: 56 Orang Meninggal Dalam Bentrok Antarpendukung Sepak Bola di Guinea Afrika

Baku tembak terjadi sekitar seminggu setelah negara Afrika itu menyelenggarakan pemilihan parlemen meski jumlah pemilih rendah dan pihak oposisi menuduh ada kecurangan pemilu.

Halaman:

Berita Terkait