Burung hantu diam di malam, mengamati di balik gulita,
Ia tahu rahasia yang pemimpin sembunyikan di hatinya,
Bahwa kuasa sering lahir dari pujian yang buta.
Hutan menangis, suara kecilnya hilang dalam hiruk,
Sementara pemimpin terus berlagak, lupa akan buruk,
Lupa bahwa cinta sejati hutan adalah diam yang utuh.
Angin pagi membawa pesan, dari rimba yang penuh makna,
Bahwa kuasa bukan soal popularitas semata,
Ia harus mendengar, memahami setiap warna suara.
Baca Juga: Puisi Hendrawan Basel: Ambisi Waktu
Biarkan semut kecil bicara, biarkan akar menjalar,
Hutan akan hidup jika semuanya setara bersandar,
Namun jika bias otoritas terus memagar, hutan hanya tinggal hangar.
Januari 2025
hendraone basel ***
Baca Juga: Puisi Hendrawan Basel: Salam Literasi