Puisi Ummi Sulis: Jika Aku Bisa Mengulang Waktu
- Penulis : Maulana
- Minggu, 29 Desember 2024 10:29 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Sepertinya rembulan telah pun beranjak dari singgasananya. Ufuk Timur mengabarkan pada mentari untuk bersegera muncul, mengabarkan keindahan pada penduduk bumi.
Ah, netraku baru saja beristirahat sejenak dari penatnya aktivitas alam fana, tetiba telah terdengar panggilan untuk segera melapor kalau masih bernyawa, sebagai rasa syukur menjadi hamba.
Aku berkutat dengan setumpuk rutinitas kembali. Terkadang ada rasa ingin mengulang waktu. Menekuni bilah-bilah ingin, menjalinnya menjadi hamparan restu. Menata jalinan menjadi dinding ketegaran.
Baca Juga: Puisi Ahmad Gusairi: Pelukan Tanpa Akhir
Bahkan terkadang, sang Bayu selalu membawa pergi anganku bersama kicau riuh burung layang-layang.
Waktu tiada terasa pergi meninggalkanku yang terus menata. Entah kapan selesai, entah kapan kata kokoh disematkan. Desain yang telah ada ini, akhirnya tetap kurangkai sebagai takdir.
Allah lebih tahu yang terbaik untuk hamba-Nya. Dan sepertinya, aku tak seharusnya meminta untuk mengulang waktu ke masa silam. Kuasa waktu ada pada-Nya, yang menciptakan waktu itu sendiri. Mungkin dengan cara ini aku dapat menerima, bertawaduk, untuk Istikomah menuliskan lembaran hidup ini dengan tinta kehidupan.
Baca Juga: Puisi Hendraone Basel: Rintik Pagi di Toboali
Kau mau tahu tentang tanya jika aku bisa mengulang waktu?
Ya, aku ingin meneruskan pendidikanku, hingga bukan hanya sampai di strata 1. Namun, inilah keputusan terbaik dari Yang Maha Baik. Aku menerimanya dengan ikhlas beserta bonus-bonusnya.
Fajar Indah, 08 Desember 2024
Baca Juga: Puisi Abu Khalid: Calo Jabatan di Pantai Kelam
Bionarasi