Mantan Dubes AS: Donald Trump Akan Fokus Mendorong Penyelesaian Konflik di Ukraina dan Timur Tengah
- Penulis : Mila Karmila
- Minggu, 01 Desember 2024 00:01 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Mantan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Robert O. Blake Jr. berpendapat, fokus Presiden AS Donald Trump untuk pemerintahan barunya adalah menyelesaikan konflik yang terjadi di Ukraina dan Timur Tengah.
"Jadi, saya pikir Presiden akan fokus pada beberapa hal. Pertama adalah tentang upayanya menyelesaikan konflik yang terjadi di Ukraina dan Timur Tengah," kata Blake dalam Sesi Panel Konferensi Kebijakan Luar Negeri Indonesia (CIFP) yang digelar oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) di Jakarta, Sabtu, 30 November 2024.
Blake menilai, upaya AS untuk menyelesaikan konflik-konflik Ukraina dan Timur Tengah tersebut dilakukan sehingga AS bisa fokus pada ancaman terbesarnya saat ini, yaitu China.
Baca Juga: Hakim Negara Bagian New York Kembali Tunda Vonis atas Kasus Uang Tutup Mulut Donald Trump
Terkait konflik Ukraina, dia menilai pemerintahan Trump akan berupaya mencarikan solusi awal, yaitu solusi yang dinegosiasikan untuk situasi di Ukraina.
Selain solusi awal, poin penting lain dari upaya AS untuk membantu menyelesaikan konflik Ukraina dan Rusia adalah agar Ukraina memperoleh jaminan keamanan dari Barat, selain keanggotaan di NATO.
Selanjutnya di Timur Tengah, Blake juga mengatakan bahwa Trump terus berupaya menghentikan perang di Gaza, yang telah berlangsung lebih dari satu tahun, sejak Oktober 2023.
Baca Juga: Imigran di AS Bersiap Hadapi Deportasi Massal oleh Donald Trump yang Mulai Berkuasa Januari 2025
"Anda sudah melihat gencatan senjata yang telah diatur antara Lebanon dan Israel. Itu masih rapuh, tetapi penting dan merupakan sesuatu yang perlu dibangun," katanya.
"Saya pikir Trump akan sangat memperhatikan Netanyahu. Dan demikian pula Netanyahu, saya pikir, akan lebih akomodatif terhadap kepentingan Trump dibandingkan kepentingan Presiden Biden," tambah dia.
Terkait kekhawatiran dunia atas kemungkinan Israel ingin menganeksasi Tepi Barat, dia mengatakan bahwa hal itu tampaknya tidak akan terjadi, tapi PM Netanyahu tampaknya akan terus memperluas permukiman di wilayah pendudukan tersebut.
Baca Juga: Donald Trump Janjikan Awal Menjabat Akan Kenakan Tarif kepada China, Kanada dan Meksiko
Sementara itu, dia juga menilai bahwa Trump akan berupaya meningkatkan hubungan dengan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
"Jadi, dia tidak akan bertindak terlalu jauh, karena tujuan utamanya adalah memperluas Perjanjian Abraham yang cukup sukses pada masa jabatan pertamanya," kata Blake, merujuk pada perjanjian normalisasi hubungan antara Israel, Uni Emirat Arab dan Bahrain.***