DECEMBER 9, 2022
Internasional

Iran Siap Berunding dengan AS di Bawah Donald Trump Namun Tak Akan Mengalah di Bawah Tekanan

image
Fasilitas nuklir Iran yang mungkin akan menjadi sasaran serangan Israel (Foto: RBC Ukraine)

ORBITINDONESIA.COM - Iran terbuka untuk berunding dengan pemerintahan presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, namun tidak akan mengalah di bawah kampanye "tekanan maksimum", kata asisten Menteri Luar Negeri Iran urusan politik Majid Takht Ravanchi pada Senin, 18 November 2024.

Iran "mendukung negosiasi" namun akan merespons tekanan maksimum dengan 'perlawanan maksimum,' ujar diplomat senior tersebut seperti dikutip surat kabar Financial Times

Taktik tekanan maksimum Trump disebut ditujukan untuk menekan Iran menandatangani kesepakatan nuklir baru pengganti Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).

Baca Juga: Donald Trump Akan Terapkan Tekanan Ekonomi Maksimum ke Iran Agar Rundingkan Kesepakatan Nuklir Baru

Trump, menurut laporan Financial Times, berencana untuk mencapai tujuan tersebut secara khusus dengan menghadang pendapatan Iran dari minyak. 

Pada 2015, Iran menandatangani JCPOA bersama China, Prancis, Jerman, Rusia, Inggris, Amerika Serikat, serta Uni Eropa, dengan menyetujui untuk memperkecil program nuklirnya sebagai imbalan atas pencabutan sanksi internasional.

Setelah itu pada 2018, Trump pada masa pertama pemerintahannya menarik AS keluar dari kesepakatan tersebut dan menerapkan kembali sanksi terhadap Iran sebagai bagian dari gerakan untuk memberikan tekanan maksimum".***

Berita Terkait