Donald Trump Akan Terapkan Tekanan Ekonomi Maksimum ke Iran Agar Rundingkan Kesepakatan Nuklir Baru
- Penulis : M. Imron Fauzi
- Minggu, 17 November 2024 03:31 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump dan timnya dilaporkan tengah merencanakan penerapan tekanan ekonomi maksimum kepada Iran, demi memaksa Iran kembali ke meja perundingan untuk membahas kesepakatan nuklir baru.
Sebagaimana diwartakan Financial Times, Sabtu, 16 November 2024, mengutip sumber terkait, tekanan ekonomi tersebut diarahkan untuk menguras habis pendapatan komoditas perminyakan Iran.
Dengan habisnya pendapatan tersebut, Iran tak akan lagi bisa menyalurkan dana baik untuk proksi-proksinya di kawasan maupun mengembangkan senjata nuklir serta berupaya memengaruhi politik kawasan, sebut suratkabar itu.
Pada 2015, Iran beserta Inggris, Jerman, China, Rusia, Amerika Serikat, Prancis, dan Uni Eropa meneken Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), atau dikenal sebagai kesepakatan nuklir Iran.
Kesepakatan ini bertujuan membatasi program pengembangan nuklir di negara tersebut sebagai imbal balik atas pencabutan sanksi terhadap Teheran.
Namun, di bawah Presiden Donald Trump, AS menarik diri dari kesepakatan tersebut dan justru kembali menjatuhkan sanksi kepada Iran pada 2018. Hal tersebut memicu mungkirnya Iran dari kewajibannya melaksanakan isi kesepakatan.
Baca Juga: Iran Bantah Tegas Terlibat dalam Rencana Pembunuhan Terhadap Presiden Terpilih AS Donald Trump
Sebelumnya, Juru Bicara Badan Energi Atom Iran Behrouz Kamalvandi menyatakan bahwa Teheran siap kembali ke kesepakatan nuklir tersebut, namun ia turut menegaskan pentingnya negosiasi yang serius.***