Catatan Denny JA: Hukum Ketiga Hidup Bermakna, Passion
- Penulis : M. Ulil Albab
- Kamis, 24 Oktober 2024 09:19 WIB
Tuntutan untuk “menemukan passion” bisa menjadi tekanan yang tidak sehat. Terutama ketika passion itu tidak muncul dengan jelas.
Namun, solusinya bukanlah meninggalkan passion. Solusinya adalah menemukan keseimbangan. Harmonious passion, seperti yang diungkapkan dalam riset Vallerand, adalah kuncinya.
Passion yang sehat tidak mendominasi hidup kita. Passion menyatu dengan kehidupan lain secara harmonis. Passion harus menjadi kekuatan yang mendorong kita maju, bukan beban yang menjerat kita.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Perempuan Itu Belajar di Bawah Cahaya Kunang-kunang
Contoh Tokoh: Howard Schultz
Howard Schultz, mantan CEO Starbucks, adalah contoh nyata bagaimana passion bisa mengubah hidup. Schultz tumbuh dalam keluarga miskin di Brooklyn. Namun, ia memiliki passion yang besar untuk menciptakan sesuatu yang berarti.
Ketika ia bergabung dengan Starbucks, Schultz tidak melihatnya sebagai sekadar kedai kopi. Ia memiliki visi besar untuk mengubah kedai ini menjadi tempat yang menyediakan pengalaman.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Ilmu Menjadi Tanah Air Pengganti
Tempat di mana orang-orang bisa berbagi momen bersama. Passion inilah yang membuat Schultz berjuang keras membangun Starbucks menjadi perusahaan global.
Namun, perjalanannya tidak mudah. Pada satu titik, Schultz hampir kehilangan perusahaannya selama krisis keuangan.
Tetapi passion yang mendalam untuk misi Starbucks—membangun komunitas, hubungan, dan kualitas—membuatnya terus bertahan. Schultz adalah bukti bahwa passion yang mendalam bisa mengubah tantangan menjadi kemenangan.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Untuk Mereka yang Terbuang di Tahun 1960-an
Passion dalam Ajaran Agama dan Filsafat