Catatan Denny JA: Hukum Ketiga Hidup Bermakna, Passion
- Penulis : M. Ulil Albab
- Kamis, 24 Oktober 2024 09:19 WIB
Pertama, teori Dualistic Model of Passion dari Dr. Robert Vallerand. Ia menyoroti dua jenis passion: harmonious passion dan obsessive passion. Harmonious passion adalah passion yang selaras dengan kehidupan seseorang.
Ia menciptakan keseimbangan yang sehat antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Sementara itu, obsessive passion sering kali mendominasi kehidupan dan bisa menyebabkan stres.
Penelitian Vallerand menunjukkan bahwa individu dengan harmonious passion lebih bahagia dan memiliki kesehatan mental yang lebih baik.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Perempuan Itu Belajar di Bawah Cahaya Kunang-kunang
Penelitian kedua dari University of California menemukan bahwa orang-orang yang memiliki passion terhadap pekerjaan mereka cenderung lebih mudah mencapai keadaan flow. Flow adalah kondisi optimal di mana seseorang benar-benar tenggelam dalam aktivitasnya.
Dalam keadaan ini, waktu seolah menghilang, dan performa individu mencapai puncaknya. Flow, yang tidak mungkin dicapai tanpa passion, memberikan kebahagiaan intrinsik yang mendalam dan kepuasan hidup.
Riset ketiga dari Journal of Positive Psychology menunjukkan bahwa orang yang mengikuti passion mereka cenderung memiliki kehidupan yang lebih bermakna. Mereka lebih puas, lebih termotivasi, dan lebih tahan terhadap stres.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Ilmu Menjadi Tanah Air Pengganti
Passion memberikan mereka alasan yang kuat untuk terus maju. Bahkan ketika mereka menghadapi rintangan.
Apa itu Passion dan Mengapa Penting?
Passion adalah dorongan batin yang membuat seseorang rela mencurahkan waktu, energi, dan pengorbanan. Ia bukan sekadar kesenangan, tetapi panggilan jiwa yang mendalam.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Untuk Mereka yang Terbuang di Tahun 1960-an
Passion menuntun seseorang melewati badai kehidupan. Seperti ombak yang tak pernah berhenti menghantam pantai, passion memberikan ritme dan dinamika dalam hidup kita.