DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Survei: Peringkat Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia Nomor Tiga di ASEAN

image
Direktur IMD World Competitiveness Center (WCC) Arturo Bris. (ANTARA)

ORBITINDONESIA.COM - International Institute for Management Development (IMD) menyatakan tingkat daya saing keahlian sumber daya manusia (SDM) Indonesia nomor tiga di ASEAN, mengungguli Thailand dan Filipina.

Direktur IMD World Competitiveness Center (WCC) Arturo Bris dalam pernyataannya di Jakarta, Sabtu, 21 September 2024 mengatakan, survei itu berdasarkan tingkat kemampuan dan keahlian tenaga kerja di suatu negara untuk mengisi lowongan pekerjaan baru, dan cara suatu bisnis bisa mengembangkan keterampilan karyawan.

"Beberapa negara memiliki sistem pendidikan yang sangat baik, tetapi gagal mempersiapkan SDM mereka dan menarik talenta (asing) yang tepat untuk memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja,” katanya.

Baca Juga: Indonesia Ajak China Melakukan ASEAN Way Dalam Berdiplomasi Serta Cari Solusi Regional dan Internasional

Menurutnya, apabila diklasifikasikan dalam skala dunia, peringkat daya saing SDM Indonesia pada 2024 ada di posisi ke-46 dari 67 negara yang disurvei, dengan menggabungkan 31 data statistik dan respons survei yang dikelompokkan dalam tiga indikator, yakni tingkat investasi dan pengembangan talenta, kesiapan SDM, dan kemampuan suatu negara untuk menarik talenta asing.

Ia menambahkan, untuk meningkatkan daya saing SDM di Indonesia, setidaknya ada dua hal yang perlu diperbaiki oleh pemerintah.

Pertama, katanya, kesiapan tenaga kerja. Indonesia masih perlu meningkatkan jumlah mahasiswa asing yang masuk, serta meningkatkan skor Program Penilaian Pelajar Internasional (PISA).

Baca Juga: Juru Bicara Kemlu China Lin Jian Tepis Tuduhan "Pengganggu Perdamaian" di ASEAN dari Menhan Filipina

PISA ialah penilaian untuk mengevaluasi sistem pendidikan suatu negara yang mengukur kemampuan murid sekolah berusia 15 tahun di bidang matematika, sains, dan membaca.

Kedua, ujarnya, investasi dan pengembangan pendidikan. Di Indonesia, hal ini cenderung stagnan, karena total anggaran pendidikan tiap siswa masih kurang, serta total anggaran pendidikan Indonesia yang rendah, sehingga hal perlu diperhatikan.

Meski demikian, Bris berpendapat besarnya persentase anggaran pendidikan dari PDB tidak terlalu berpengaruh kuat kepada kualitas talenta SDM suatu negara.

Baca Juga: Capaian ASEAN Lima Tahun Terakhir Menuju Pusat Pertumbuhan Ekonomi Dunia

Menurutnya, indikator yang lebih kuat pengaruhnya pada kualitas talenta SDM di antaranya anggaran pendidikan per siswa, jumlah siswa dalam satu kelas, dan gaji guru.

"Jadi, faktor yang mempengaruhi bukan soal seberapa besar angka anggaran yang diberikan, tapi seberapa baik mengelolanya," kata Bris. ***

Berita Terkait