Tradisi Belah Jimat Mangunharjo Digelar di Kelenteng Kota Probolinggo, Jawa Timur
- Penulis : Dody Bayu Prasetyo
- Senin, 30 Juni 2025 01:35 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Tradisi tahunan Belah Jimat Mangunharjo dengan arak-arakan Kentongan Lembu Suro digelar di kawasan Kelenteng Kota Probolinggo, Jawa Timur dengan meriah pada Minggu, 29 Juni 2025.
"Event budaya yang sarat nilai sejarah itu menampilkan puluhan pertunjukan seni dari berbagai komunitas dan melibatkan masyarakat sekitar," kata Wali Kota Probolinggo, Aminuddin di Probolinggo, Minggu.
Puluhan kesenian tradisional tampil secara bergantian, dari tarian, musik daerah, hingga pertunjukan lintas budaya. "Ditambah lagi, stan-stan kuliner lokal milik UMKM turut hadir memeriahkan suasana dan menggerakkan ekonomi lokal," katanya.
Baca Juga: Pemkab Probolinggo Fasilitasi Pengukuran Bantuan Kaki Palsu Difabel
Ia mengatakan, kawasan kelenteng itu nantinya dikembangkan secara berkelanjutan menjadi destinasi wisata baru bertema Pecinan (China Town).
“Sebentar lagi daerah itu akan kami buat daerah Pecinan atau China Town, makin ramai lagi, tidak hanya menunggu momen tapi bisa jadi nanti setiap hari wilayah itu menjadi ramai,” ujarnya.
Aminuddin juga memperkenalkan slogan baru yang menggambarkan arah pembangunan kota, yaitu Bersolek (Bersih, Elok, Ramah, Sehjahtera, Organik, Lestari, Eduukatif dan Kreatif).
Baca Juga: Seorang Warga Kota Probolinggo, Jawa Timur Meninggal Tertabrak KA Logawa
Lurah Mangunharjo Hari menjelaskan tradisi Belah Jimat bukan sekadar acara seremonial, melainkan media edukasi sejarah bagi generasi muda.
“Belah Jimat Mangunharjo itu memberikan wawasan pada generasi muda tentang sejarah berdirinya Kelurahan Mangunharjo dan mempromosikan potensi seni, budaya serta menggerakkan sektor perekonomian dengan melibatkan UMKM,” katanya.
Rangkaian Belah Jimat dimulai sejak Jumat, 27 Juni 2025, diawali dengan ziarah kubur ke kepala Desa Mangunharjo yang pertama sampai yang kelima, di mana waktu itu Mangunharjo masih berstatus desa.
Baca Juga: Bupati Probolinggo, Mohammad Haris: Munas Apkasi Satukan Visi Kepala Daerah dan Otonomi Daerah
Pada hari yang sama, juga digelar istighatsah dan jamasan Kentongan Lembu Suro yang dibuat oleh kepala desa kedua pada 1918.