DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Pelatihan dan Sertifikasi Tingkatkan Kompetensi dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

image
Ilustrasi pelatihan dan sertifikasi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif.

ORBITINDONESIA.COM - Pelatihan, sertifikasi, dan pemberdayaan terbukti efektif dalam meningkatkan kompetensi dan daya saing sumber daya manusia (SDM) pariwisata dan ekonomi kreatif.

Ini diutarakan Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nia Niscaya di Jakarta,  Senin 14 Oktober 2024.

Menurutnya, sebanyak 27.200 pelaku pariwisata dan 54.302 pelaku ekonomi kreatif telah mendapat pelatihan kompetensi. Sebanyak 63.412 pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif telah diberi sertifikat.

Baca Juga: Apresiasi Pemasaran Pariwisata Indonesia 2024 Perkuat Promosi Parekraf Daerah

Untuk mengukur dampak dari pelatihan dan sertifikasi tersebut, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan bekerja sama dengan Poltekpar NHI Bandung membuat survei tentang dampak program strategis tersebut.

Survei menyasar 1.143 pelaku usaha dari 34 provinsi dengan responden paling banyak generasi milenial yaitu sebesar 57,7 persen.

Hasilnya, program pelatihan dan sertifikasi memberikan dampak positif. Terutama dalam meningkatkan pendapatan, peluang kerja baru, dan pengembangan karier.

Baca Juga: Sinergi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan FPTI Beri Sertifikasi Profesi Panjat Tebing

Adapun rinciannya, survei menunjukkan sebagian besar tenaga kerja sektor pariwisata dan ekonomi kreatif  memiliki masa kerja lebih dari lima tahun. Yakni 64,5 persen untuk di sektor pariwisata dan 49,6 persen di sektor ekonomi kreatif.

Angka ini, ujar Nia, menandakan stabilitas yang tinggi dengan tenaga kerja yang berpengalaman dan mapan di bidangnya.

Untuk presentasi masa kerja antara satu sampai tiga tahun juga cukup tinggi. Masing-masing di atas 20 persen.

Baca Juga: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dukung Gim Indonesia Tampil di Tokyo Game Show

Menurut Nia, pelatihan juga telah ikut menaikkan pendapatan, memperoleh pekerjaan baru, meningkatkan pengetahuan, menaikkan jabatan, memperluas relasi.

Sebanyak 60,3 persen responden menyatakan mengalami kenaikan pendapatan, dan 52,8 persen mengalami kenaikan karier.

Survei ini juga menjangkau 36,2 persen sumber daya manusia yang belum pernah mengikuti pelatihan untuk mengetahui harapan mereka terhadap bidang pelatihan yang diminati.

Baca Juga: Puji Hastuti: Ekonomi Kreatif dan Pariwisata ialah Kunci Stabilitas Perekonomian Jakarta

Selain pelatihan usaha perhotelan atau akomodasi dan pemahaman daya tarik atau destinasi wisata, bidang pelatihan pemasaran, wirausaha, desain dan konten kreator juga memiliki peminat yang besar, kata Nia.

Hasil survei juga menunjukkan 71,5 persen kegiatan sertifikasi kompetensi masih difasilitasi pemerintah. Swasta hanya memiliki kontribusi sebesar 4,5 persen. ***

Berita Terkait