DECEMBER 9, 2022
Teknologi

PLTU Jawa 4 Adopsi Teknologi Pembakaran Batu Bara USC untuk Tekan Emisi Karbon

image
Seseorang memotret Pembangkit Listrik Tenaga Uap atau PLTU Jawa 4 atau Tanjung Jati B Unit 5 dan 6 PT Bhumi Jati Power (BJP) di Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah, Rabu, 23 Oktober 2024. ANTARA/Harianto

ORBITINDONESIA.COM - Pembangkit Listrik Tenaga Uap atau PLTU Jawa 4 atau Tanjung Jati B Unit 5 dan 6 PT Bhumi Jati Power (BJP) dalam pengoperasiannya mengadopsi teknologi pembakaran batu bara Ultra-Supercritical (USC), sebagai upaya untuk menekan emisi karbon.

"Pemanfaatan teknologi ini menunjukkan komitmen perusahaan terhadap pengelolaan lingkungan yang lebih baik dan pengurangan emisi gas rumah kaca," kata Direktur Bhumi Jati Power Boy Gemino Kalauserang di Jepara, Jawa Tengah, Kamis, 24 Oktober 2024.

Dia menyampaikan bahwa PLTU Jawa 4 atau Tanjung Jati B Unit 5 dan 6 telah beroperasi secara komersil (Commercial Operation Date/COD) sejak September 2022.

Baca Juga: Disebut Penyumbang Polusi Udara Terbesar, Berikut 16 PLTU Batubara yang Mengelilingi Jakarta dan Sekitarnya

Boy menyebutkan bahwa setelah beroperasi secara komersial, maka pihaknya harus menerapkan secara keberlanjutan atau sustainable

"COD adalah merupakan suatu hal yang penting karena selesainya project development dan masuk ke dalam tahapan COD, ini justru merupakan suatu awal kita untuk beroperasi secara sustainable hingga 25 tahun," ujarnya.

Berbeda dengan pembangkit listrik lainnya, panjutnya, BJP mengadopsi teknologi pembakaran batu bara Ultra-Supercritical (USC), yang merupakan salah satu teknologi terbaik di bidang pembangkit listrik berbahan bakar bat bara.

Baca Juga: Air Radioaktif PLTN Fukushima Bocor Hari Rabu, China Menuntut Tanggung Jawab Pemerintah Jepang

Ia menuturkan bahwa teknologi USC menghasilkan efisiensi yang lebih tinggi dalam siklus termal uap, sehingga mengurangi konsumsi batu bara dibandingkan dengan teknologi lainnya.

"Jadi di situlah menjadi satu dasar pemikiran bagaimana kami juga penting untuk mengedepankan aspek sustainability dalam beroperasi dalam 25 tahun itu," jelasnya.

Ia menyebutkan, beberapa keunggulan dari teknologi USC, pertama efisiensi tinggi. USC mampu meningkatkan efisiensi pembangkit listrik secara signifikan, memungkinkan lebih banyak listrik dihasilkan dari jumlah bahan bakar yang sama.

Baca Juga: Satgas IAEA Datang ke Jepang untuk Lakukan Peninjauan Kedua Pembuangan Air Radioaktif PLTN Fukushima

Kedua, pengurangan emisi. Dengan teknologi USC membantu mengurangi dampak lingkungan dari pembangkit listrik berbasis batu bara.

Halaman:
1
2

Berita Terkait