DECEMBER 9, 2022
Nasional

Lodewijk Freidrich Paulus, dari Kopassus ke Senayan Hingga Jadi Wamenko Polkam

image
odewijk Freidrich Paulus berjalan saat dipanggil Presiden Prabowo Subianto dalam pengumuman jajaran menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2024. Lodewijk F Paulus ditunjuk oleh Presiden Prabowo sebagai Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan.ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wpa.

ORBITINDONESIA.COM - Lodewijk Freidrich Paulus, namanya mengingatkan akan sosok Jenderal Friedrich Paulus, Panglima Tertinggi Jerman yang memimpin Angkatan Darat Ke-6 Jerman dalam Pertempuran Stalingrad pada 1942-1943.

Sementara nama depan yang disematkannya, Lodewijk -- masih menggunakan lafal Belanda, sebuah nama yang kerap diberikan kepada anak laki-laki Eropa, yang berarti prajurit tersohor. Itulah  Lodewijk Freidrich Paulus.

Sebagaimana ungkapan nama adalah doa, nama Lodewijk Freidrich Paulus tak ubahnya merepresentasikan dua alinea di atas. Pria yang lahir di Manado pada1957 silam merupakan purnawirawan Letnan Jenderal TNI bintang tiga.

Baca Juga: Brigjen TNI Djon Afriandi Resmi Jabat Danjen Kopassus, Gantikan Mayjen TNI Deddy Suryadi

Lodewijk mengenyam pendidikan SMP di Manado hingga tahun 1973. Ia kemudian pindah dan masuk ke SMA di Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Dia pun fasih berbahasa daerah Minahasa hingga Bahasa Tetun (Timor). Di samping itu, dia fasih pula berbahasa asing yakni Bahasa Inggris dan Perancis.

Kiprah suami dari Meria Agustina dalam dunia militer, diawali masuknya Lodewijk ke Akademi Militer (Akmil) di Magelang dan lulus pada 1981.

Baca Juga: Grup 1 Kopassus Terima Tanda Kehormatan Samkarya Nugraha dari Presiden RI Pada Peringatan HUT ke-79 TNI

Selama bertugas di Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD, dia sempat menjadi Komandan Detasemen Khusus 81 (penanggulangan teror) atau Sat-81/Gultor Kopassus pada tahun 2001. Satuan elit itu dibentuk oleh Luhut Panjaitan dan Prabowo Subianto pada tahun 1981.

Adapun karier tertinggi Lodewijk di militer salah satunya sebagai Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) ke-24 yang menjabat pada tahun 2009 hingga 2011.

Pada masa kepemimpinan di Kopassus, dia memprakarsai pula sejumlah penyuluhan dan pendidikan bagi anggotanya terkait dengan hak asasi manusia (HAM).

Baca Juga: Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Jadi Hak Prerogatif Presiden Prabowo Subianto

Dia lalu ditunjuk sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam Kodam) I/Bukit Barisan pada tahun 2011, serta Komandan Resor Militer 052/Wijayakrama pada 2006-2007.

Halaman:
1
2
3

Berita Terkait