Prabowo Tunjuk Bahlil Lahadila Kembali Jadi Menteri ESDM di Kabinet Merah Putih
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Senin, 21 Oktober 2024 00:55 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Presiden RI Prabowo Subianto menunjuk Bahlil Lahadalia untuk kembali menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Kabinet Merah Putih 2024-2029.
Penunjukan Bahlil Lahadalia itu disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo seusai jamuan makan malam bersama para calon menteri dan wakil menteri di Istana Negara Jakarta, Minggu malam, 20 Oktober 2024.
"Dr. Bahlil Lahadalia SE., M.Si, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral," kata Prabowo ketika membacakan daftar Mengeri Kabinet Merah Putih.
Baca Juga: Menteri ESDM Bahlil Lahadalia: Prabowo-Gibran Punya Program untuk Mencapai Kedaulatan Energi
Sebelumnya, Bahlil mengisi jabatan Menteri ESDM Kabinet Indonesia Maju era pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) untuk sisa masa jabatan 2019-2024.
Ia dilantik tepat 19 Agustus 2024 hingga berakhir 20 Oktober 2024, menggantikan Arifin Tasrif.
Sebelum menjabat sebagai Menteri ESDM, Bahlil berjibaku mengurus masalah investasi saat menjadi Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Baca Juga: Menteri ESDM Bahlil Lahadalia: Industri Mobil Listrik Dunia Bergantung pada Indonesia
Ia dilantik sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada 23 Oktober 2019 oleh Presiden Joko Widodo, lalu dilantik menjadi Menteri Investasi/Kepala BKPM tepat pada 28 April 2021.
Pria kelahiran Banda, Maluku Tengah, pada 7 Agustus 1976 itu, mempunyai latar belakang sebagai pengusaha dengan memiliki 10 perusahaan di berbagai bidang di bawah bendera PT Rifa Capital sebagai induk perusahaan, mengambil sumpah sebagai Menteri ESDM menggantikan Arifin Tasrif.
Sebelum menjabat sebagai menteri, Bahlil Lahadalia pernah memimpin Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) sebagai Ketua Umum periode 2015–2019.
Baca Juga: Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Raih Gelar Doktor Kajian Stratejik Global UI dengan Cumlaude
Dalam berbagai kesempatan, Bahlil kerap menyebutkan bahwa Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memiliki program untuk mencapai kedaulatan energi di antaranya meningkatkan lifting minyak, produksi gas dalam negeri hingga hilirisasi.***