Catatan Denny JA: Ilmu Menjadi Tanah Air Pengganti
- Penulis : Dody Bayu Prasetyo
- Jumat, 04 Oktober 2024 09:04 WIB
“Ilmu adalah jalanku pulang,”
bisikku pada malam tanpa bintang.
Setiap rumus yang kugoreskan
adalah puisi,
setiap temuan riset adalah nyanyian,
membangkitkan jiwa yang pernah hilang.
---
Baca Juga: Catatan Denny JA: Ayah, Semoga Abu Jasadmu Sampai ke Pantai Indonesia
Sartono, di tepi sungai Spree,
berdialog dengan bayangannya.
“Apakah ini akhir pencarianku?
Apakah ini jawabannya?”
Ilmu telah menjadi bahasaku,
dan dalam setiap kajian buku,
aku menemukan kembali diriku.
“Tanah air bukan di mana kakiku berpijak,"
"Tapi di setiap pengetahuan yang kugenggam."
Baca Juga: Catatan Denny JA: Pemulung Itu Seorang Doktor
Kembali ke Indonesia dua kali,
tapi semuanya terasa asing.
Hanya ilmu yang setia,
tak pernah meninggalkanku.
Malam di Berlin,
di tepi sungai yang beku,
aku tak lagi bertanya soal paspor atau bendera.
Ilmu adalah tanah air keduaku,
dan di dalam buku,
aku telah pulang.
Aku bukan lagi daun yang
melayang di badai, melainkan pohon yang
berakar kuat,
berdiri kokoh di tanah
pengetahuan.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Mencari Akar Keluarga di Kebumen
Ilmu adalah bahasaku,
Buku adalah benderaku.
"Tanah air bukan di mana
kakiku berpijak,
tapi di mana pikiranku
bertumbuh.***