DECEMBER 9, 2022
Kolom

Catatan Denny JA: Mencari Akar Keluarga di Kebumen

image
Catatan Denny JA: Mencari Akar Keluarga di Kebumen (istimewa)

ORBITINDONESIA.COM - Gejolak politik tahun 1960-an membuat Sartono tak pernah bisa pulang ke tanah air. Anaknya, bertahun-tahun kemudian, kembali mencari akar keluarga di Kebumen.

-000-

“Inikah yang kau rindukan, Ayah?  
Harum pohon kelapa,  
dibawa angin sore dari sawah yang luas, bercampur aroma tanah liat.”

Baca Juga: Denny JA adalah Sang Lawan Sesungguhnya dan Petarung yang Sebenanya: Sebuah Catatan dari Rahmi Isriana

Langit biru di atas kota Kebumen,
menjadi kanvas raksasa yang kosong.
Terlukis di sana, 
Sebuah pohon besar mencari akar.
Batang pohon itu gelisah,
ingin akarnya tumbuh cepat, kuat, merasuk ke tanah sedalamnya.

“Pohon itu adalah aku,” kata Pubarto kepada pikiran dan hatinya.

Pubarto berdiri di depan makam Kakek dan Nenek,
yang tak pernah dikenalnya.  

Baca Juga: Komaruddin Hidayat: Jika Tak Ada Catatan Tertulis, Mungkin Agama Islam Itu Penuh Dongeng-dongeng Saja

Sore itu, tahun 2023, Pubarto sampai juga di sana, di Kebumen, tanah kelahiran Ayah.

“Orang tua kita kakak beradik,
bersama nenek dan kakek,
di sawah sana mereka sering bermain, makan siang bersama.”
Para sepupu menjelaskan.

Pubarto terdiam.
Ia rasakan hening mendalam.
Di bongkahan batu tua,
di pohon- pohon besar,
Pubarto merasakan jejak ayahnya, 60 tahun lalu.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Di Kereta Itu, Tak Ditemukannya Sepasang Mata Bola

Similir angin di Kebumen,
menceritakan zaman yang berubah.
Pubarto diterima bupati.
Diajak kerjasama dagang,
kebumen- Rusia.

Halaman:
1
2
3
4

Berita Terkait