Catatan Denny JA: Mencari Akar Keluarga di Kebumen
- Penulis : Dody Bayu Prasetyo
- Senin, 16 September 2024 08:37 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Gejolak politik tahun 1960-an membuat Sartono tak pernah bisa pulang ke tanah air. Anaknya, bertahun-tahun kemudian, kembali mencari akar keluarga di Kebumen.
-000-
“Inikah yang kau rindukan, Ayah?
Harum pohon kelapa,
dibawa angin sore dari sawah yang luas, bercampur aroma tanah liat.”
Langit biru di atas kota Kebumen,
menjadi kanvas raksasa yang kosong.
Terlukis di sana,
Sebuah pohon besar mencari akar.
Batang pohon itu gelisah,
ingin akarnya tumbuh cepat, kuat, merasuk ke tanah sedalamnya.
“Pohon itu adalah aku,” kata Pubarto kepada pikiran dan hatinya.
Pubarto berdiri di depan makam Kakek dan Nenek,
yang tak pernah dikenalnya.
Sore itu, tahun 2023, Pubarto sampai juga di sana, di Kebumen, tanah kelahiran Ayah.
“Orang tua kita kakak beradik,
bersama nenek dan kakek,
di sawah sana mereka sering bermain, makan siang bersama.”
Para sepupu menjelaskan.
Pubarto terdiam.
Ia rasakan hening mendalam.
Di bongkahan batu tua,
di pohon- pohon besar,
Pubarto merasakan jejak ayahnya, 60 tahun lalu.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Di Kereta Itu, Tak Ditemukannya Sepasang Mata Bola
Similir angin di Kebumen,
menceritakan zaman yang berubah.
Pubarto diterima bupati.
Diajak kerjasama dagang,
kebumen- Rusia.