DECEMBER 9, 2022
Humaniora

PCNU Kota Depok Jawa Barat Menolak Muktamar Luar Biasa Karena Menyakiti Khidmat Perjuangan NU

image
PCNU Depok menolak MLB (ANTARA/ Foto: dok PCNU Depok)

ORBITINDONESIA.COM - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Depok, Jawa Barat, menolak tegas muktamar luar biasa karena menyakiti Khidmat Perjuangan NU. 

Ketua PCNU Kota Depok KH. Achmad Solechan, M.Si di Kota Depok, Sabtu, 14 September 2024 mengatakan, muktamar luar biasa itu sama halnya dengan melukai Khidmat Perjuangan NU.

Khidmat Perjuangan NU berarti mengikuti garis-garis atau panduan nilai-nilai yang telah diputuskan menjadi tradisi di NU, seperti tawasuth (moderat),  tawazun (seimbang), tasamuh (toleransi), dan i'tidal (lurus).

Baca Juga: WAH, Presiden Terpilih Prabowo Subianto Tidak Jadi Hadir Menutup Muktamar PKB di Bali

Sebagai Jam'iyyah yang selalu mengedepankan akhlakul karimah dan adab, katanya, ketika ada perbedaan pendapat bisa diselesaikan dengan cara dialog atau tabayun dan bukan langsung muktamar luar biasa.

Ia menegaskan rencana muktamar luar biasa (MLB)  yang diinisiasi oleh kelompok yang menamakan Presidium MLB NU dan akan menggelar MLB NU diawal Oktober 2024, tidak bisa dibenarkan dan semakin membuat kegaduhan yang membingungkan umat. 

Pasalnya, langkah tersebut dilakukan oleh sekelompok orang dan sudah tidak sesuai dengan AD-ART. 

Baca Juga: Lukman Edy Cs Akan Bikin Muktamar PKB Tandingan di Jakarta 2 September 2024

"Mari jaga marwah organisasi tercinta ini. MLB ini hanya akan melukai dan menodai jamiyah NU. Jadi, penolakan pada MLB harus terus digemakan," katanya.

Achmad Solechan mengingatkan bila ada upaya ajakan dan gerakan wacana MLB, untuk menolak secara tegas.

"PCNU Kota Depok menyatakan komitmen dan kesetiaan pada satu komando dengan PBNU. Tetap berkhidmat kepada NU dalam upaya memperjuangkan Aswaja dan menyebarkan Islam rahmatan lil Alamin," katanya.

Baca Juga: Lukman Edy: Muktamar PKB Vesi Jakarta Bakal Undang Presiden Jokowi

Keberadaan Presidium MLB NU hanyalah segelintir kelompok yang tidak bisa diakui.

"Pengakuan Presidium yang mendapatkan dukungan dari PCNU dan  PWNU adalah klaim belaka yang tanpa bukti, sebab, kalau sekadar komunikasi belum tentu sebuah dukungan," katanya.***

Sumber: Antara

Berita Terkait