Mantan Politikus PKB Muhammad AS Hikam: PBNU dan PKB Tak Bisa Disatukan
- Penulis : Krista Riyanto
- Rabu, 21 Agustus 2024 19:56 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Mantan politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhammad AS Hikam mengatakan, eks partainya dan PBNU memiliki hubungan yang terpisah, tapi tidak bisa disatukan.
"Yang satu, PBNU, adalah kekuatan dari ormas Islam, dan kebetulan yang terbesar di Indonesia dan dunia. Ormas Islam itu adalah bagian dari masyarakat sipil Indonesia. Sementara PKB adalah organisasi politik atau orpol yang merupakan bagian dari masyarakat politik Indonesia," kata Hikam di Jakarta, Rabu 21 Agustus 2024.
Ia menjelaskan bahwa hubungan antara PKB dan PBNU sudah jelas dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) kedua lembaga tersebut.
Walaupun demikian, ia menjelaskan bahwa ada hubungan sejarah antara kedua lembaga itu, karena PKB didirikan oleh tim yang dibentuk oleh PBNU.
"Oleh karena itu, hubungan historis ini ya tetap melekat, tidak bisa dihindari walaupun berbeda, tetapi tak bisa dipisahkan," ujarnya.
Berikutnya, ia mengatakan bahwa ada aspek aspirasional di antara kedua lembaga tersebut.
Baca Juga: Pilkada Jakarta 2024, Survei SMRC: Mayoritas Konstituen PKS, PKB, dan Nasdem Pilih Anies Baswedan
"Umumnya, warga NU itu menganggap bahwa aspirasi mereka yang paling tepat atau yang paling cocok disalurkan kepada partai yang didirikan NU, yaitu PKB. Itu aspirasional," katanya.
Ia mengatakan bahwa ada aspek kultural di antara hubungan PKB dan PBNU.
Ia menjelaskan bahwa kultural berarti kultur politik NU juga harus atau akan menjadi bagian dasar dari kultur politik di PKB.
Baca Juga: Faisol Riza: Saya Tak Pernah Berniat Gantikan Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum PKB
"Kalau ada aspirasi yang harus diberikan kepada PKB, ya, diberikan. Kalau ada konflik kepentingan, ya diselesaikan sesuai kelembagaannya, sehingga tidak kemudian saling gontok-gontokan.” ***