DECEMBER 9, 2022
Nasional

Aliansi Santri Gus Dur Tuntut Gus Yahya dan Gus Ipul PBNU Mundur

image
Aliansi Santri Gus Dur Menggugat saat berunjuk rasa di jalan raya depan Kantor PBNU, Jakarta, Jumat 2 Agustus 2024. (ANTARA)

ORBITINDONESIA.COM – Sekelompok orang yang menamakan diri Aliansi Santri Gus Dur Menggugat menuntut Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya untuk mundur dari kepengurusan lembaga yang dipimpinnya.

"Karena Gus Yahya dalam hal ini sebagai ketum ketika Muktamar Lampung (pada 2021) yang mengonsolidasi ideologi perjuangan Gus Dur untuk memperbaiki Nahdlatul Ulama ke depan, tetapi faktanya hari ini justru kontraproduktif, bahkan cenderung melanggar, menabrak hasil-hasil muktamar," kata Koordinator Aliansi Santri Gus Dur Menggugat Muhammad Solihin di depan Kantor PBNU, Jakarta, Jumat 2 Agustus 2024.

Solihin mengatakan, Gus Yahya harus mundur karena telah berpolitik praktis.

Baca Juga: Sekjen PBNU Saifullah Yusuf Minta Kader yang Temui Presiden Israel Isaac Herzog Mundur atau Diberhentikan

"Dan yang sangat menyakitkan mencampuri urusan orang lain, rumah tangga orang lain, yang katanya tidak berpolitik praktis, tetapi malah justru hari ini kami dipertontonkan dengan keputusan PBNU membentuk tim investigasi. Itu adalah offside, pelanggaran secara aktual, harus kami ingatkan," ujarnya.

Oleh karena itu, selain menuntut Gus Yahya, massa juga meminta Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf akrab disapa Gus Ipul untuk mundur dari jabatannya.

"Tuntutannya ketika melanggar muktamar, siapa pun ketua umum yang mengawal, menakhodai ini harus mundur dan juga bapak sekjen," katanya.

Baca Juga: Dianggap Berpolitik Praktis, Aliansi Santri Gus Dur Menggugat Tuntut Gus Yahya Mundur dari Kepengurusan PBNU

Mereka menuntut mundur Gus Yahya dan Gus Ipul karena tidak adil dalam memecat kader NU yang berangkat ke Israel beberapa waktu lalu.

"Sementara dia sendiri tidak dipecat. Harusnya dia memberikan keteladanan, tanpa harus dipecat, harus mundur, kalau lima kader Nahdlatul Ulama ke Israel dipecat," katanya. ***

Berita Terkait