DECEMBER 9, 2022
Nasional

Ketua Umum PBNU Gus Yahya Segera Undang Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar: Kalau Menolak Tanggung Risikonya

image
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf di Surabaya, Selasa 13 Agustus 2024. (ANTARA)

ORBITINDONESIA.COM - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf akrab disapa Gus Yahya segera mengundang Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa PKB) Muhaimin Iskandar.

Pemanggilan itu adalah untuk membahas PKB setelah Gus Yahya memperoleh mandate penuh dari Rais Aam PBNU KH Miftachul Ahyar.

"Ya nanti kalau perlu kita undang Pak Muhaimin Iskandar," kata Gus Yahya ketika ditemui wartawan di kediaman Rais Aam KH Miftachul Ahyar di Pondok Pesantren Miftachussunnah, Surabaya, Selasa 13 Agustus 2024.

Baca Juga: Rais Syuriah PBNU Cholil Nafis: Pelaporan Mantan Sekjen PKB Lukman Edy ke Polri Merupakan Hak Warga Negara

Gus Yahya menjelaskan PBNU mengundang Muhaimin Iskandar untuk berbicara dengan KH Anwar Iskandar dan KH Amin Said Husni (tim panitia khusus bentukan PBNU) mengenai mandat Rais Aam PBNU untuk memperbaiki PKB.

"Segera, ini kan berkeputusan sebetulnya. Ini kan sebetulnya kemarin ada jeda sedikit karena kiai-kiai mengundang untuk pertemuan di Jombang," ujarnya.

Gus Yahya menegaskan NU bukan mau mencampuri keputusan politik atau operasi politik atau apa pun yang dibuat PKB karena organisasi ini tidak lagi campur tangan dalam politik praktis.

Baca Juga: PKB Klaim Bakal Berkoalisi dengan Partai Gerindra di Pilkada Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah

Akan tetapi, NU ingin mengupayakan ada perbaikan-perbaikan di dalam PKB sehingga kembali pada desain awal sebagaimana dulu yang dijanjikan oleh organisasi tersebut.

"Ya sekarang Dewan Syuro ndak ada kewenangan sama sekali. Nah, ini kan sudah sama sekali berbeda dari desain awal ketika NU mendirikan," ujarnya.

Menurut Gus Yahya, upaya yang dilakukan ini sebagai langkah untuk mengartikulasikan kepentingan-kepentingan dari kiai dan warga NU yang menjadi konstituen PKB.

Baca Juga: Ketua Umum PBNU Gus Yahya Sebut Dapat Mandat dari Rais Aam Perbaiki PKB

"Kalau mereka menolak ya tanggung sendiri risiko politiknya. Ini kan soal begitu saja. Ini mekanisme normal, kalau sampean belajar ilmu politik itu normal saja begitu," ujarnya. ***

Sumber: antara

Berita Terkait