Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid Sebut Gus Yahya dan Gus Ipul Kerap Gembosi Partainya
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Rabu, 31 Juli 2024 04:52 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menyebut Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU Gus Saifullah Yusuf alias Gus Ipul kerap menggembosi partainya.
"Saya rasa Gus Yahya, Gus Ipul, itu sering menggembosi PKB," kata Jazilul Fawaid di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 30 Juli 2024.
Jazilul Fawaid mengatakan bahwa PKB sedianya sudah menghormati apa yang menjadi hak PBNU untuk menjaga jarak dari seluruh partai politik.
Baca Juga: Muhaimin Iskandar: Mukernas akan Bahas Sikap PKB Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran
"Tapi faktanya, misalnya Gus Yahya, Gus Ipul, PBNU itu selalu menggembosi, mengganggu apa yang dilakukan PKB," ucapnya.
Untuk itu, dia menyebut lebih baik PBNU sebagai organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan fokus mengurusi umat, masjid, hingga madrasah, ketimbang mengintervensi kedaulatan partainya.
"PKB hari ini sedang solid-solidnya. Seluruh jajaran akan menolak siapa pun yang mencoba mengintervensi, mengambil alih, atau melanggar konstitusi, melawan hukum, yang berdampak pada pengambilalihan, menghilangkan kedaulatan partai," ujarnya.
Baca Juga: Ketua Harian Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad: Kami Tunggu PKB Masuk Dalam Pemerintahan Prabowo-Gibran
Dia pun menampik soal anggapan elite PKB yang ahistoris dengan PBNU serta tidak menaruh hormat.
"Mana? PBNU kok tiba-tiba gila hormat. Enggak ada hubungannya, kita ini memperjuangkan aspirasi, ajaran, tuntunan ahlussunnah wal jamaah di bidang politik. Itulah cara menghormati," tuturnya.
Sebaliknya, sebagai partai politik yang berhaluan ahlussunnah wal jamaah terbesar di parlemen, dia menyebut keberhasilan PKB justru tidak pernah diapresiasi PBNU.
Baca Juga: Sekjen Gus Ipul: PBNU Bakal Bentuk Panitia Khusus Untuk Kembalikan PKB ke NU
"Ketika PKB di 2024 terbukti memiliki prestasi yang luar biasa malah tidak diakui. Kenaikan anggota DPR RI, dari 58 ke 68, (bertambah) 10 kursi, dan kemudian mencetak prestasi PKB menjadi satu-satunya partai politik berhaluan ahlussunnah wal jamaah, yang paling besar di parlemen ini, itu lho enggak pernah diakui," katanya.