DECEMBER 9, 2022
Internasional

Ribuan Orang Protes Dukungan AS untuk Israel di Konvensi Demokrat, Serukan Pembebasan Palestina

image
Arsip - Wakil Presiden AS Kamala Harris memperoleh cukup suara dari delegasi konvensi Partai Demokrat dan berhasil mengamankan nominasi presiden partai tersebut. ANTARA/Anadolu/aa.

ORBITINDONESIA.COM - Ribuan pengunjuk rasa pro-Palestina berkumpul di Chicago guna mendorong diakhirinya dukungan AS untuk perang Israel di Gaza, di mana lebih dari 40 ribu warga Palestina telah tewas.

Unjuk rasa pro-Palestina itu dilakukan saat Konvensi Nasional Partai Demokrat (DNC) dimulai pada Senin, 19 Agustus 2024.

Terletak hanya sekitar 800 meter di sebelah timur aula konvensi, Union Park dipenuhi oleh para pengunjuk rasa pro-Palestina yang bertekad untuk menyampaikan penentangan mereka terhadap kebijakan AS di Gaza kepada Presiden Joe Biden, Wakil Presiden Kamala Harris, delegasi partai Demokrat, dan kepada dunia.

Baca Juga: Dubes Zuhair Al-Shun: Palestina Bersolidaritas dengan Rakyat Indonesia Rayakan HUT RI ke-79

Saat para delegasi tiba di pusat konvensi, para pengunjuk rasa berbaris dan berjalan melalui pusat kota Chicago, sambil sesekali meneriakkan slogan seperti "Bebaskan, bebaskan Palestina" beberapa jam sebelum Biden dijadwalkan menyampaikan pidato dalam konvensi tersebut.

Di antara para pengunjuk rasa, Benjamin, seorang anggota organisasi HAM Jewish Voice for Peace di Chicago, mengatakan bahwa satu keyakinan yang menyatukan di antara ribuan orang yang berkumpul di taman adalah bahwa setiap orang berhak merasa aman di rumah dan komunitas mereka.

"Mereka mendanai dan mempersenjatai genosida yang telah menewaskan lebih dari 40 ribu orang, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak," katanya kepada Anadolu.

Baca Juga: Hamas Minta Masyarakat Internasional dan PBB Lindungi Warga Sipil Palestina dari Kejahatan Brutal Israel

"Dan ini terjadi dengan menggunakan uang pajak kami, miliaran dolar per tahun yang dapat digunakan untuk mendanai pendidikan dan perawatan kesehatan, serta pekerjaan dan perumahan bagi masyarakat kami," katanya menambahkan.

"Tuntutan kami adalah segera memberlakukan embargo senjata terhadap Israel, tidak ada lagi pendanaan untuk apartheid, pendudukan dan genosida, dan sebagai gantinya berinvestasi pada masa depan di mana kita semua bisa aman, di sini AS, di sini di Chicago, dan di Gaza," kata dia lebih lanjut.

Jewish Voice for Peace adalah salah satu penyelenggara Koalisi Unjuk Rasa pada Konvensi Partai Demokrat 2024, yang didukung oleh lebih dari 240 organisasi nasional dan lokal seperti CODEPINK, ANSWER Coalition, dan Muslim Amerika untuk Palestina.

Baca Juga: PM Australia Anthony Albanese Kecam Oposisi Karena Picu Ketakutan tentang Visa Warga Palestina dari Gaza

Linda, yang bersama dengan Partai Sosialis Kebebasan, salah satu penyelenggara unjuk rasa, mengatakan mereka melakukan protes karena mereka pikir sudah saatnya untuk sebuah "alternatif" bagi partai Demokrat dan Republik.

"Kami menyalahkan partai Demokrat, yang saat ini di Gedung Putih, atas genosida di Gaza," katanya, seraya menambahkan bahwa dia tidak yakin jika Kamala Harris menang dia akan melakukan hal lain selain meneruskan kebijakan membela Israel apa pun yang terjadi meskipun mereka melakukan "genosida."

Tom, yang berasal dari negara bagian Illinois mengatakan dirinya ingin melihat diakhirinya pendudukan Israel di Gaza dan "pembantaian genosida" terhadap warga Palestina.

Baca Juga: Presiden Jokowi Terima Penghargaan Tertinggi dari Pemerintah Palestina karena Dukungan Konsisten Indonesia

Dia mengatakan bahwa meskipun Harris terpilih sebagai presiden, mereka akan turun ke jalan untuk terus menuntut keadilan.

"Ini bukan masalah politik... Ini masalah apakah kita manusia atau bukan," tambahnya.

Selama konvensi, delegasi partai Demokrat akan mencalonkan Harris sebagai kandidat mereka untuk bersaing dengan kandidat partai Republik, Donald Trump, dalam pemilihan presiden pada November tahun ini.

Baca Juga: Retno Marsudi: Wakil Palestina Riyad Al-Maliki Jadi Tamu Perdana Gedung Pancasila Usai Dipugar di Kemlu RI

Survei Gallup pada Juni menunjukkan bahwa hanya 23 persen pemilih partai Demokrat yang mendukung operasi militer Israel di Gaza.

AS sejauh ini merupakan pemasok senjata terbesar bagi Israel, dengan lebih dari 70 persen senjatanya diimpor dari AS, menurut Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm.

Senjata buatan AS difoto beberapa kali dalam serangan udara Israel di Gaza meskipun AS menolak untuk mengonfirmasi hal tersebut.

Baca Juga: Kanselir Jerman Olaf Scholz: Timur Tengah Tak Akan Damai Tanpa Negara Palestina yang Merdeka

Lebih dari 40 ribu warga Palestina, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah tewas dalam perang Israel di Gaza sejak Oktober lalu, menurut otoritas kesehatan Gaza.

Sementara itu, total 1.139 orang tewas dalam serangan lintas batas yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober, menurut perhitungan Israel.***

Sumber: Antara

Berita Terkait