DECEMBER 9, 2022
Internasional

Pilpres Amerika Serikat, Kamala Harris: Kini Saatnya Sepakati Gencatan Senjata di Gaza dan Bebaskan Sandera

image
Kamala Harris (Foto: RRI.co.id)

ORBITINDONESIA.COM - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris mengatakan kepada pengunjuk rasa pro Palestina yang menghadiri kampanyenya di Arizona bahwa kini saatnya menyepakati gencatan senjata di Jalur Gaza dan membebaskan para sandera.

Menurut laporan situs berita The Hill, Kamala Harris menyampaikan pernyataan itu ketika menanggapi teriakan massa "Bebaskan Palestina" selama kampanye pemilu presiden AS di Phoenix, Negara Bagian Arizona.

"Saya sudah tegaskan bahwa sekarang lah saatnya untuk menyepakati gencatan senjata dan menyelesaikan kesepakatan penyanderaan. Sekarang lah saatnya," kata Kamala Harris, menegaskan.

Baca Juga: Pilpres Amerika Serikat: Profil Tim Walz, Gubernur Minnesota yang Jadi Calon Wapres Mendampingi Kamala Harris

Sambil menekankan bahwa Presiden AS Joe Biden maupun dirinya tengah berupaya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata serta pemulangan para tahanan, Harris mengatakan bahwa ia menghormati pandangan para pendukung Palestina.

Harris resmi berkampanye sebagai calon presiden AS dari Partai Demokrat setelah petahana Presiden Biden mundur dari pencalonan untuk pilpres 5 November mendatang.

Israel terus melancarkan serangan di Gaza, meskipun pada Kamis, 8 Agustus 2024, para mediator termasuk Mesir, AS, dan Qatar menyerukan untuk menghentikan pertempuran, menyepakati gencatan senjata, dan pertukaran sandera.

Baca Juga: Pilpres Amerika Serikat: Donald Trump Tegaskan Dia Tak Sabar untuk Berdebat dengan Kamala Harris

Serangan Israel di Jalur Gaza telah menewaskan hampir 39.700 korban sejak Oktober tahun lalu menyusul serangan lintas perbatasan oleh kelompok pejuang Palestina, Hamas.

Israel di Mahkamah Internasional (ICJ) dituduh melakukan genosida.

ICJ telah memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasi militernya di Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum kota di Gaza selatan itu juga diserang pada 6 Mei.***
 

Sumber: Antara

Berita Terkait