Dewan Keamanan PBB Kecam Serangan Israel ke Sekolah di Gaza yang Tewaskan 100 Orang, Salahkan AS
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Kamis, 15 Agustus 2024 03:00 WIB
Dia menyalahkan negara-negara Barat yang "menjilat" Israel atas meningkatnya krisis di Timur Tengah.
"Lebih dari 14 anggota Dewan Keamanan PBB disandera oleh AS, yang menghalangi tindakan apa pun untuk mencapai gencatan senjata segera," kata Polyanskiy menambahkan.
Perwakilan tetap Aljazair di PBB, Amar Bendjama, bertanya kepada para anggota: "Berapa lama lagi ini akan menjadi pertemuan Dewan Keamanan PBB yang tidak efektif, sia-sia dan tidak ada harapan?"
Dia menekankan bahwa Dewan Keamanan PBB "memiliki tanggung jawab utama secara hukum dan moral untuk bertindak, dan bertindak tegas untuk mengemban mandatnya dalam memelihara perdamaian dan keamanan internasional."
Bendjama juga mengatakan bahwa Dewan "telah terus menerus dibodohi dan diabaikan" selama lebih dari 300 hari saat rakyat Gaza "dijadikan sasaran hukuman kolektif," dan mengatakan pembantaian di sekolah "tidak akan terjadi tanpa bantuan keuangan dan militer yang diberikan secara cuma-cuma kepada agresor Israel."
Dia meminta Dewan untuk "memenuhi tanggung jawabnya dan menghormati komitmennya," serta menuntut agar Israel dimintai pertanggungjawaban dengan "menggunakan semua cara hukum, termasuk sanksi."
"Tidak ada ruang untuk menunda atau memperumit negosiasi dengan menambah syarat baru atau tuntutan baru," tambahnya.
Sementara itu, wakil perwakilan permanen Inggris untuk PBB, James Kariuki, mengatakan mereka "terkejut dengan serangan militer Israel di Sekolah Al-Tabi'een, tempat warga sipil Palestina berlindung."
Sembari meminta Israel untuk mematuhi "kewajibannya berdasarkan hukum humaniter internasional untuk melindungi warga sipil," utusan Inggris itu juga menyatakan kengeriannya atas laporan "kekerasan dan pelecehan seksual yang dihadapi para sandera di Gaza dan tawanan Palestina yang ditahan di Israel, yang banyak di antaranya anak-anak."
"Kami juga mendengar retorika yang sama sekali tidak dapat diterima dari para menteri Israel terkait dengan perlakuan buruk terhadap para tahanan dan kelaparan yang dialami warga sipil di Gaza. Kami menyerukan kepada Pemerintah Israel untuk menarik kembali dan mengecam pernyataan-pernyataan ini," tambahnya.