Dewan Keamanan PBB Kecam Serangan Israel ke Sekolah di Gaza yang Tewaskan 100 Orang, Salahkan AS
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Kamis, 15 Agustus 2024 03:00 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Anggota Dewan Keamanan PBB mengecam serangan terbaru militer Israel ke sekolah yang menampung para pengungsi di Gaza sehingga menewaskan 100 warga Palestina, sementara Rusia dan China menuntut pertanggungjawaban AS atas insiden tersebut karena dukungan senjatanya.
"Ketika mendorong Resolusi Dewan Keamanan 2735, AS mengeklaim bahwa Israel telah menerima perjanjian gencatan senjata, tetapi kenyataannya justru berlainan," kata Fu Cong, Perwakilan Permanen China untuk PBB, kepada dewan dalam sidang darurat tentang Palestina pada Selasa yang diminta oleh Aljazair.
Seraya mengatakan tidak ada "tanda-tanda kredibel mengenai komitmen Israel untuk gencatan senjata," Cong mengatakan "apa yang kita lihat adalah operasi militer yang terus meluas dan korban sipil yang terus meningkat."
Utusan China itu mencatat bahwa AS adalah "pemasok senjata terbesar" bagi Israel dan memiliki pengaruh cukup besar terhadap rezim tersebut.
"Kami berharap China akan mengambil tindakan yang tulus dan bertanggung jawab untuk mendesak Israel menghentikan operasi militernya di Gaza sesegera mungkin, dan untuk menghentikan pembantaian warga sipil," tambahnya.
Sembari mengingatkan bahwa "nyawa warga sipil tidak boleh dianggap remeh," Cong mengecam serangan terbaru Israel di Sekolah Al-Tabi'een di Gaza timur dan juga laporan kekerasan seksual yang dilakukan oleh tentara Israel terhadap tahanan Palestina.
Sementara itu, utusan Rusia Dmitry Polyanskiy mengatakan kepada Dewan bahwa negaranya "sangat terguncang" oleh serangan terhadap sekolah tersebut dan menyampaikan "belasungkawa tulus Rusia kepada keluarga korban tewas, dan kami mendoakan pemulihan cepat bagi korban yang cedera."
Polyanskiy juga menyalahkan AS atas atas jatuhnya korban sipil di Gaza.
"Mengharapkan rekan-rekan kita di Barat, terutama Amerika yang bersekongkol dengan Israel, untuk menunjukkan belas kasihan terhadap warga Palestina, itu tidak ada gunanya," katanya.
Seraya mengatakan bahwa kecaman "tidak akan berhasil" terhadap serangan Israel yang terus berlanjut, utusan Rusia itu juga mengatakan "masalahnya jauh lebih dalam."