DECEMBER 9, 2022
Internasional

Sebagian Besar Korban Serangan Brutal Israel di Sekolah Gaza Terkena Luka Bakar dan Kehilangan Anggota Tubuh

image
Sedikitnya 25 warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel yang menargetkan Sekolah Hassan Salama di barat kota Gaza, Ahad, 4 Agustus 2024 /HO-Anadolu/www.aa.com.tr

ORBITINDONESIA.COM - Sebagian besar korban yang terluka dalam serangan Israel yang menghantam sebuah sekolah di Kota Gaza pada Sabtu, 10 Agustus 2024 dini hari menderita luka parah, termasuk luka bakar di sekujur tubuh dan kehilangan anggota tubuh.

"Hari ini adalah salah satu hari yang paling berat dalam perang yang sedang berlangsung," kata Direktur Rumah Sakit Baptis di Gaza, Fadel Naeem kepada Anadolu, Sabtu.

Naeem menyoroti jumlah korban yang signifikan akibat pembantaian di Sekolah Al-Taba'een. Ia mengatakan jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat karena banyak korban berada dalam kondisi kritis di ruang operasi rumah sakit Gaza.

Baca Juga: Palestina Kutuk Andil AS Dalam Serangan Israel di Sekolah Gaza yang Tewaskan Lebih Dari 100 Orang

"Sejauh ini, 70 korban pembantaian telah teridentifikasi, sementara sisanya masih dalam kondisi terpotong-potong sehingga sulit diidentifikasi," ucapnya.

Lebih lanjut Naeem mengatakan, Rumah Sakit Baptis, satu-satunya fasilitas medis yang beroperasi di Kota Gaza, sangat kekurangan peralatan karena tidak memiliki pasokan medis dasar dan unit darah untuk merawat yang terluka.

Ia menekankan, rumah sakit tersebut kesulitan untuk menangani pasien yang jumlahnya sangat banyak karena kekurangan staf medis dan pasokan penting yang diperburuk oleh perang yang sedang berlangsung sejak 7 Oktober 2023.

Baca Juga: Pilpres Amerika Serikat, Kamala Harris: Kini Saatnya Sepakati Gencatan Senjata di Gaza dan Bebaskan Sandera

Sebelumnya, Kantor Media Pemerintah di Jalur Gaza mengatakan bahwa tentara Israel "secara langsung menargetkan warga sipil yang mengungsi saat melaksanakan salat subuh, (yang) menyebabkan penambahan dalam jumlah korban."

Serangan tersebut menewaskan lebih dari 100 warga Palestina dan melukai beberapa lainnya, menurut sumber resmi Palestina.

Meskipun ada seruan pada Kamis dari para mediator, termasuk Mesir, AS, dan Qatar untuk menghentikan permusuhan, mencapai gencatan senjata, dan perjanjian pertukaran sandera, Israel tetap melanjutkan serangan brutal di Jalur Gaza.

Baca Juga: Kementerian Luar Negeri RI: Indonesia Kutuk Keras Pembantaian Warga Palestina oleh Israel di Sekolah Gaza

Serangan Israel terhadap Jalur Gaza telah menewaskan sekitar 39.800 orang sejak Oktober lalu menyusul serangan lintas perbatasan oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) yang memerintahkannya untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserang pada 6 Mei.***

Sumber: Antara

Berita Terkait