DECEMBER 9, 2022
Kolom

Perbedaan Mafia, Pengusaha, dan UMKM

image
Ilustrasi - Mafia yang hanya mengambil, tidak membangun (Foto: satrio)

Oleh Asrul Sani Abu*

ORBITINDONESIA.COM - Kemarin, saya bertemu seseorang. Obrolan kami awalnya ringan tentang cuaca, lalu soal pekerjaan.

Kami pun saling memperkenalkan diri, saya seperti biasa memperkenal diri, sebagai pelaku usaha logistik dan transportasi kontainer di pelabuhan, dan sebagai salah satu pengurus APINDO Sulawesi Selatan, tepatnya Ketua Bidang Hubungan Internasional dan Humas.

Baca Juga: Jokowi Dikadali, Glen Ario Sudarto Mafia Nikel Ditangkap, Siapa Lagi Berikutnya

Saya bercerita tentang rutinitas, juga tentang hal yang paling saya banggakan: Bagaimana kami di APINDO tak hanya mengurus pengusaha besar, tapi juga aktif membina dan mendampingi UMKM agar bisa naik kelas. Dari warung kecil ke toko mandiri. Dari garasi rumah ke kantor sederhana. Dari mimpi jadi aksi nyata.

Tapi, tiba-tiba ia menyela. Wajahnya serius. Suaranya tegas, bahkan sedikit tajam.

“Ahhh, pengusaha itu sama aja. Mafia semua! Cuma mikirin duit, lalu rebutan proyek! UMKM juga, cuma orang manja yang minta-minta bantuan pemerintah!”

Baca Juga: Apindo Ajak Kementerian Lakukan Kajian Bersama Terkait Zero ODOL

Saya menarik napas panjang dan dalam. Lalu tersenyum. Bukan karena setuju, tapi karena saya tahu di luar sana, masih banyak orang yang belum benar-benar paham siapa itu mafia, siapa itu pengusaha, dan siapa itu pejuang UMKM.

Dengan tenang, saya menjawab: “Maaf, ini saya harus luruskan.”

Mafia itu bukan pengusaha. Jauh sekali bedanya. Mereka tak membangun, mereka hanya mengambil. Mereka tak menggaji, tak menciptakan lapangan kerja. Tak bayar pajak, tak punya niat menumbuhkan nilai.

Baca Juga: APINDO: Permasalahan ODOL Tidak Bisa Dituntaskan Seketika dan Sekaligus

Mereka hanya menyusup ke sistem, mengambil keuntungan dari celah hukum, dan tak jarang bermain dengan bisnis haram.

Halaman:

Berita Terkait