DECEMBER 9, 2022
Kolom

Kemandirian Energi di Era Kecerdasan Artifisial: Tantangan dan Peluang Kebangsaan

image
Denny JA, Komisaris Utama dan Independen PT Pertamina Hulu Energi (Foto: Istimewa)

Oleh Gunawan Trihantoro*

ORBITINDONESIA.COM - Kemandirian energi bukan sekadar slogan, melainkan fondasi eksistensi nasional.  Dalam era kecerdasan artifisial (AI), tantangan dan peluang sektor energi semakin kompleks, menuntut strategi yang inovatif dan berkelanjutan. 

Perenungan reflektif dan edukatif menjadi kunci untuk mentransformasi kebijakan, teknologi, dan budaya energi bangsa.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Pertamina di Simpang Jalan, Antara Aramco dan Petrobras

Denny Januar Ali (Denny JA), Komisaris Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE), menyatakan: “Jika tak ada penemuan lahan minyak baru, tak akan ada kemandirian energi. No discovery, no sovereignty.”   

Konteks ini menggambarkan ketergantungan Indonesia yang masih sangat besar—produksi nasional sekitar 600 ribu barel per hari, sementara kebutuhan mencapai 1,2–1,4 juta barel per hari, alias 40 persen masih impor. 

Ketimpangan ini memicu kerawanan di tengah gejolak geopolitik dan fluktuasi harga, memperkuat kehendak kemandirian energi.

Baca Juga: Denny JA Jadi Komisaris Utama dan Independen PT Pertamina Hulu Energi

Teknologi AI membuka potensi luar biasa untuk meningkatkan efisiensi eksplorasi dan produksi migas. Dengan analisis data seismik secara real time, pemodelan reservoir berbasis machine learning, serta predictive maintenance, peran AI mempercepat penemuan lapangan baru dan mengoptimalkan cadangan lama. 

Sejalan dengan poin pertama Denny JA, bahwa “eksplorasi dan teknologi” menjadi pembeda utama antara negara yang stagnan dan yang berkembang.

Di era industri 4.0, adopsi AI bukan lagi pilihan, melainkan keniscayaan. Investasi pada riset AI di bidang energi mencakup pengembangan algoritma preskriptif, integrasi sensor dan IoT di tambang serta kilang, dan pembangunan digital twins. 

Baca Juga: Catatan Denny JA: Apakah Pertamina Bisa Selamat di Era Tanpa Minyak?

Ini menegaskan kembali gagasan Denny JA: percepatan eksplorasi harus diimbangi teknologi mutakhir.

Halaman:

Berita Terkait