DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Sesudah Sardono W. Kusumo, Kini Titik Parmuji Sebarkan Rasa, Raga, dan Irama Tari Indonesia di Dunia Internasional

image
Penampilan Titik Parmuji membawakan tari manuk dadali diiringi musik dari suaminya Risnandar pada acara "Indonesia Impression" di distrik Chaoyang, Beijing, China pada pada Sabtu, 20 Juli 2024. ANTARA/Desca Lidya Natalia

Untuk mengajarkan tari, Titik mengaku tidak perlu terlalu "mahir" berbahasa Mandarin seperti suaminya, Risnandar.

"Karena di kelas saya menggunakan bahasa yang sederhana saja, ketukan dari 'yi, er, san, si, wu, liu, qi, ba' (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8), kemudian 'zuo' (ke kiri), 'you' (ke kanan), 'ta' (besar), 'shao' (kecil), jadi lebih menggunakan bahasa tubuh," kata Titik kepada ANTARA di Beijing.

Tantangan yang dihadapi Titik saat mengajar murid-muridnya juga terkait dengan budaya baru. Banyak gerakan yang sama sekali belum pernah dilihat apalagi dipelajari sehingga ia harus dapat menemukan cara agar para mahasiswanya senang dan mau untuk belajar tari, yang tentunya membutuhkan waktu dan proses.

Baca Juga: Viral Video Sekelompok Orang Bermain Musik Gamelan di Tengah Hutan, Netizen: Seperti KKN di Desa Penari

Cara tersebut diterapkan agar murid-muridnya tidak tertekan, tidak mudah lelah, hingga akhirnya suka dengan materi tari yang diberikan.

Formula tersebut dibutuhkan karena sebagian besar muridnya bukanlah penari, melainkan mahasiswi jurusan musik yang mengambil mata kuliah pilihan tari.

Tari favorit para muridnya, menurut Titik, adalah tari manuk dadali yang tergolong "mudah", sedangkan tari yang cukup sulit adalah goyang semarangan dari Jawa yang harus dibawakan dengan musik bertempo lambat dan gerakan yang cukup rumit.

Baca Juga: Pecahkan Rekor MURI, Danone Indonesia Gelar 5.000 Peserta Tarian Sehat Bersama Isi Piringku

Titik pun harus pandai-pantai untuk memilih tarian dan juga musik pengiring dengan latar belakang murid-muridnya, yang sebagian besar adalah perempuan, dan bukan penari.

"Tujuan saya mengajarkan itu bukan untuk menjadikan mereka seorang penari tari tradisi Indonesia, melainkan agar mereka mengenal dan akhirnya suka dengan tari Indonesia. Jadi, gerakan pun tidak perlu sedetail di Indonesia, namun saya ingin membangun jiwa tari Indonesia dalam diri mereka," ungkap Titik.

Para muridnya sering menanyakan kenapa posisi tangan dan kaki mereka saat menari harus dalam posisi tertentu, mengapa pula ekspresi wajah juga harus disesuaikan?

Baca Juga: Kanal Khiev, Finalis Kamboja's Got Talent Akan Tampilkan Tarian Spektakulernya di Pertunjukan Seni IMLF II

Titik kemudian menjelaskan maksud dari gerakan dan ekspresi mereka menunjukkan suatu nilai dan cerita tertentu.

Halaman:
1
2
3
4
Sumber: Antara

Berita Terkait