Yang Bukan Kritikus Seni Rupa Boleh Ambil Bagian: Sebuah Pengantar Buku Pameran Lukisan Bantuan AI dari Denny JA
- Penulis : Krista Riyanto
- Rabu, 24 Juli 2024 08:40 WIB
“Bagaimanapun, tantangan etis dan filosofis tentang peran seniman dan sifat seni itu sendiri akan tetap ada. Masa depan seni lukis dengan AI tampaknya akan terus berkembang, seiring kemajuan teknologi dan adaptasi oleh komunitas seni.”
“Dalam hal ini, kita patut mengapresiasi Denny JA yang telah merintis, melakukan eksperimen, dan eksplorasi penggunaan AI dalam dunia seni lukis. Apakah lukisan-lukisan karya Denny yang berbasis AI ini akan mendapat penerimaan meluas dari publik dan komunitas seni lukis Indonesia?”
“Kita tunggu saja. Yang jelas, tanpa menunggu reaksi publik, Denny JA tampaknya akan terus berkarya.” (Satrio Arismundar)
Banyak lagi ulasan penting dari penulis lain, seperti ulasan Budhy, Esthi, Halimah, Nazrina, Iwan, Ali, Nisak, Nia, Asrun, Anwar, Meutia, Nita, Isti dan Mila. Namun tak semuanya bisa ditampilkan karena keterbatasan halaman.
Elza Peldi Taher sebagai editor mampu merangkum keseluruhan review dari non- kritikus seni rupa itu dengan baik.
-000-
Review orang awam terhadap pameran lukisan tetap penting bagi pelukis dan pembaca lain.
Orang awam cenderung memberikan pandangan yang segar dan otentik. Mereka jujur dan tidak terpengaruh oleh teori seni yang kompleks.
Ini memberikan pelukis wawasan tentang bagaimana karyanya diterima oleh publik umum, yang seringkali lebih representatif dari audiens yang lebih luas dibandingkan dengan kritik profesional.
Perspektif segar ini juga dapat menginspirasi pelukis untuk melihat karya mereka dari sudut pandang baru.