Deklarasi Beijing Disebut Akhiri Perpecahan Faksi di Palestina dan Perkuat Persatuan Nasional Lewat PLO
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Rabu, 24 Juli 2024 00:13 WIB
"... tiga langkah China terkait konflik Gaza adalah pertama, mencapai gencatan senjata yang komprehensif, tahan lama dan berkelanjutan di Jalur Gaza sesegera mungkin, dan memastikan akses terhadap bantuan kemanusiaan di lapangan," kata Mao.
Langkah kedua adalah melakukan upaya bersama menuju pemerintahan pascakonflik di Gaza berdasarkan prinsip "Orang-orang Palestina memerintah di Palestina".
"Langkah ketiga, menjadikan Palestina sebagai anggota penuh PBB dan mulai menerapkan solusi dua negara. Ketiga langkah ini saling terkait dan semuanya sangat diperlukan," ujar sang jubir.
China, kata Mao, menantikan hari ketika faksi-faksi Palestina mencapai rekonsiliasi internal dan, atas dasar itu, mewujudkan persatuan nasional dan negara yang merdeka secepat mungkin.
Dalam keterangan pers tertulis, Menlu China Wang Yi menyebut rekonsiliasi adalah urusan internal faksi-faksi Palestina, tapi tidak dapat terjadi tanpa dukungan internasional.
Dalam perjalanan menuju rekonsiliasi, kata Mao, China memiliki arah dan tujuan yang sama dengan negara-negara Arab.
"Inti permasalahan Timur Tengah adalah Palestina dan China merupakan salah satu negara pertama yang mengakui PLO dan negara Palestina," kata Wang dalam keterangan tertulis.
Wang Yi menyebut China selama ini dengan tegas mendukung rakyat Palestina dalam memulihkan hak-hak nasionalnya.
"Rekonsiliasi intra-Palestina akan membawa harapan dan masa depan bagi rakyat Palestina. Ini merupakan langkah penting menuju menyelesaikan masalah Palestina dan mencapai perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah," kata menlu.
Baca Juga: Menlu RI Retno Marsudi: Israel Harus Segera Akhiri Pendudukan Ilegal di Wilayah Palestina
Sedangkan Ketua delegasi Fatah, Mahmoud al-Aloul dan kepala delegasi Hamas Musa Abu Marzouk menyampaikan bahwa China mempunyai tempat yang penting di hati rakyat Palestina.