"Hijrah" Berkali-kali ala Denny JA, Buku Inspirasi untuk Milenial dan Generasi Z
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Selasa, 23 Juli 2024 19:14 WIB
Karya-karya itu sebagian saya kutip langsung, apa adanya, lalu saya elaborasi dan relevansikan dengan isu-isu kekinian yang dihadapi Milenial dah Gen-Z. Dalam beberapa bagian, saya berikan masukan yang diperlukan, serta memperkayanya dengan menambahkan pengalaman pribadi yang relevan.
Buku ini terbagi menjadi tiga bagian utama. Bagian pertama berisi tentang bagaimana menjadi pribadi yang bertumbuh. Beberapa cara yang dapat dilakukan seperti, bernegosiasi dengan takdir, mencari makna hidup, melampaui diri, karakter autentik, rumus sehat di dunia digital, hidup optimis & kekuatan psikologis.
Dengan mempraktikkan cara-cara di atas, harapannya, Milenial dan Gen-Z akan memiliki mindset yang lebih jernih, sehat, dan positif, dalam memandang dan merespons berbagai permasalahan hidup.
Baca Juga: 4 Lukisan Artificial Intelligence Denny JA: Ada Suara Tanpa Kata, Dengarlah
Bagian kedua akan mengeksplor lebih dalam tentang apa sebenarnya makna cinta. Cinta di sini dibicarakan dalam konteks yang luas, seperti bentuk cinta yang tertinggi, agama cinta, cinta dalam spritualitas, cinta yang dibutuhkan orang tua, cinta lingkungan, cinta pada pekerjaan, cinta beda agama, serta tipe pemimpin yang dicintai rakyatnya. Dengan landasan cinta, harapannya apa pun yang kita lakukan, akan berdasarkan semangat cinta kasih kepada sang Pencipta dan ciptannya, alam semesta.
Bagian ketiga buku ini menonjolkan manusia “bertelinga besar” sebagai icon manusia yang lebih peka, peduli dan empati kepada orang-orang dipinggirkan, yang suaranya jarang didengarkan.
Suara-suara itu ada pada penderitaan anak-anak di Gaza, pernikahan anak di berbagai belahan dunia, pemerkosaan pada anak-anak di lembaga pendidikan agama, pelarangan ibadah kelompok penganut agama/kepercayaan, perihnya menjadi seorang LGBT, pengekangan tubuh perempuan, hingga merebaknya kebohongan dan fitnah di dunia digital.
Maka, sekali lagi, buku ini begitu penting dibaca oleh Milenial dan Gen-Z khususnya, sebagai inspirasi dan mungkin panduan, dalam mencari makna hidup yang sejati. Sehingga mereka tak lagi menjadi generasi yang rapuh, pesimis, dan mudah menyerah pada masalah kehidupan. Sebaliknya, mereka akan terus berproses “menjadi manusia” untuk dirinya, jugauntuk manusia lainnya.
*Mila Muzakkar adalah Founder Generasi Literat, Trainer Pengembangan Diri, dan Pegiat Anak Muda. ***