DECEMBER 9, 2022
Buku

"Hijrah" Berkali-kali ala Denny JA, Buku Inspirasi untuk Milenial dan Generasi Z

image
Denny JA (Foto: Satupena)

Pertanyaan-pertanyaan itu yang selalu mengganggu di keheningan malamnya. Ia selalu merenung, merefleksikan, menggali, hingga  “hijrah” berkali-kali untuk “menjadi manusia”.

Dialah Denny JA—seorang intelektual, penulis, penyair, sastrawan, film maker, konsultan politik,  pengusaha, dan filantropis. Ia adalah pembelajar ulung dan multitalenta. Hasil-hasil renungan hidup yang ia tuangkan dalam berbagai karyanya: buku, puisi, video, dan lukisan, telah memberikan banyak pencerahan tentang bagaimana sebaiknya kita memaknai hidup dengan terus “menjadi manusia”.

Dalam pandangan saya, “menjadi manusia” artinya menjadi orang yang berprinsip untuk menjalani hidup dengan berpikir dan bertindak dalam kebaikan dan kebenaran, seperti tujuan Tuhan menciptakan manusia.  Ketika dalam proses itu, manusia “keseleo”,  “keserempet”, atau “kecebur” ke lubang yang bernama “kesalahan”, maka ia akan berusaha kembali kepada prinsip “menjadi manusia”.  Begitu seterusnya, sampai kembali pada Sang Pencipta.

Baca Juga: 4 Lukisan Artificial Intelligence Denny JA: Ada Suara Tanpa Kata, Dengarlah

“Hijrah” berkali-kali adalah proses Denny menjadi manusia. Ia terus berusaha mencari passion-nya, memperkaya dirinya dengan melahap berbagai genre ilmu pengetahuan dan keterampilan hidup, bahkan bernegosiasi dengan takdirnya ketika ia merasa gagal, lalu mencari jalan yang lebih sejati. Pada akhirnya, Denny sampai pada puncak pencariannya, yaitu jalan kebajikan

Buku Menjadi Manusia: Menggali Makna Hidup dari Denny JA

Perjalanan Denny memaknai hidup sebagai manusia menurut saya menjadi penting dan relevan untuk dijadikan pelajaran, khususnya untuk generasi muda (Milenial dan Gen-Z), yang saat ini berada pada titik darurat gangguan kesehatan mental.

Baca Juga: Ziarah untuk Wartawan yang Dibunuh dan Kisah Rumah Sakit Jiwa: Pengantar Buku Puisi Esai Jonminofri dari Denny JA

Kenapa Denny JA? Karena ia adalah pembelajar ulung. Denny melahap berbagai genre ilmu pengetahuan: filsafat, agama, sastra, politik, ekonomi, bisnis, gender, lingkungan, pengembangan diri, sampai isu-isu kekinian yang dibicarakan Milenial dan Gen-Z, seperti mental health, AI, dan media sosial.

Saya berpikir, Denny ini seperti paket lengkap: berwawasan sangat luas, pola pikirnya sangat maju, update terhadap isu-isu kekinian, bijak dalam menghadapi berbagai situasi, dan yang paling penting ia menggunakan kekayaannya di jalan yang benar: untuk menolong orang yang membutuhkan.

Buku ini tentu saja tak bermaksud mengatakan: Denny JA adalah manusia yang sempurna. Absolutely No! Karena rumput yang bergoyang pun tahu, semua manusia pasti punya kelemahan dan kelebihan. Tapi, saya pun percaya, setiap manusia bisa menjadi tempat dan guru untuk mengambil pelajaran hidup. Itulah yang membuat saya menuliskan buku yang berjudul “Menjadi Manusia: Menggali Makna Hidup dari Denny JA”.

Baca Juga: Orasi Denny JA: Menangnya Gerakan “Katakan Tidak kepada Keharusan Berjilbab"

Buku mungil yang berisi kumpulan tulisan pendek, ringan, serta dikemas dengan bahasa yang sangat popular ini,  berusaha  menggali pengetahuan dan kebijaksanaan hidup dari sosok Denny JA, yang sudah ia sebar di berbagai media sosial dan dilukisannya yang menggunakan Artificial Intelegence (AI).

Halaman:
1
2
3
4

Berita Terkait