Album Penyair SATUPENA Oleh Artificial Intellegence: Pengantar Buku Puisi Sekaligus Album Lagu dari Denny JA
- Penulis : Krista Riyanto
- Rabu, 03 Juli 2024 09:50 WIB
AI memungkinkan kolaborasi interdisipliner yang lebih luas. Musisi dapat bekerja bersama seniman visual, penyair, dan ahli teknologi untuk menciptakan karya seni multimedia yang kompleks dan inovatif.
Kolaborasi yang lebih dalam dan luas ini akan menghasilkan karya yang lebih inovatif dan multidimensional. AI memungkinkan integrasi yang lebih lancar antara berbagai bentuk seni, menciptakan pengalaman yang lebih kaya dan menarik bagi audiens.
3. Personalisasi dan Pengalaman Mendengarkan yang Dipersonalisasi
Baca Juga: Anwar Putra Bayu: Dunia Anak dalam Lukisan Artificial Intelligence (AI) Denny JA
Di era digital, personalisasi menjadi esensi dari pengalaman pengguna. AI memungkinkan penciptaan pengalaman musik yang lebih personal dan intim, yang disesuaikan dengan preferensi dan kebutuhan individu.
Algoritma AI dapat menganalisis perilaku mendengarkan pengguna untuk memberikan rekomendasi musik yang lebih akurat dan relevan. Ini tidak hanya meningkatkan pengalaman mendengarkan tetapi juga membantu artis menemukan audiens yang tepat.
AI juga dapat digunakan untuk menciptakan musik yang benar-benar personal, seperti musik yang disesuaikan dengan suasana hati atau aktivitas tertentu.
Baca Juga: Shafwan Hadi Umry: Menonton Lukisan Denny JA
Misalnya, AI dapat menciptakan soundtrack personal untuk meditasi, olahraga, atau bekerja.
Personalisasi akan menjadi kunci dalam pengalaman musik masa depan. Setiap pengguna dapat memiliki "soundtrack hidup" yang unik. Ini tidak hanya meningkatkan keterlibatan tetapi juga membuka peluang baru bagi artis untuk terhubung dengan audiens mereka pada tingkat yang lebih dalam dan lebih personal.
-000-
Maka terhidanglah di hadapan kita buku puisi yang tak biasa. Satupena Jakarta melahirkan karya berjudul “Ketika Nada dan Kata Berjumpa.”