Cerpen Rusmin Sopian: Ada Cerita Palsu dari Mulut Palsu Penutur Palsu
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Minggu, 30 Juni 2024 09:27 WIB
“Apakah penting bagi bapak-bapak semua tentang identitas saya? Mana yang lebih penting, cerita tentang sesuatu ini yang berguna untuk masa depan bapak semua atau identitas saya,” tawar penutur itu.
“Maaf, Kami tidak menerima narasi hoaks. Kami tidak butuh cerita palsu dari mulut palsumu,” jawab seorang warga dengan suara tinggi.
“Benar sekali kata teman kami tadi. Kami tidak menerima cerita palsu tentang sesuatu yang palsu dari penutur cerita palsu yang membuat kami para warga bercerai berai,” sambung warga yang lain.
Baca Juga: CERPEN Syaefudin Simon: Menikah
“Silahkan Anda angkat kaki dari sini. Kami tidak menerima cerita palsu dari mulut palsu para penutur palsu,” jawab warga dengan suara tinggi.
Suara palsu itu terdiam. Tak ada lagi narasi bantahan. Tak mampu menjawab. Suara palsu itu pergi menjauh. Menjauh ke angkasa yang membentang. Menembus awan.
Mengejar kerlap-kerlip bintang di langit. Mencari angkasa lain untuk menebar cerita palsu tentang sesuatu yang palsu tanpa malu.
Baca Juga: CERPEN Syaefudin Simon: ADI
Malam makin menua. Kunang-kunang tersenyum menyaksikan cerita palsu tentang sesuatu yang palsu yang mengangkasa di langit tanpa malu.
Desiran angin pun enggan membawa cerita tentang sesuatu yang palsu yang mengikutinya di cakrawala. Narasi tentang sesuatu itu pun sendiri dalam sunyi. Dalam kegelapan. Sebatang kara mengapung di udara.
Mentari pagi terbangun dari mimpi panjangnya. Suara azan subuh terdengar sangat religius. Para warga berduyun-duyun menuju masjid. Berserah diri kepada Sang Maha Pencipta. Mohon ampunan.
Baca Juga: CERPEN Syaefudin Simon: Tuhan yang Telanjang
Seiring hilangnya cerita palsu tentang sesuatu yang palsu dari penutur palsu yang sering mengusik mimpi indah mereka tentang hidup dan kehidupan.