CERPEN Syaefudin Simon: Menikah
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 24 Januari 2023 16:32 WIB
ORBITINDONESIA - Aku pernah diberi tahu temanku, seorang filsuf: "Kesalahan terbesar hidupmu adalah kamu menikah!"
Apa? Aku terkejut. Menikah adalah kesalahan? Sergahku.
Orang sepertimu butuh kesendirian. Butuh keheningan. Imajinasimu tentang kesempurnaan manusia terganjal oleh wanita yang kau nikahi. Wanita itu egois. Ingin mendominasi. Merasa benar. Menyepelekan orang sepertimu. Wanita akan sulit memahami jalan pikiranmu. Aku tahu itu sebelum kau menyatakannya, ujarnya.
Baca Juga: Reiner Manopo Pinang Sang Kekasih Jadi Istri Pakai Mahar Skuter Vespa Jadul
Kau tahu dari mana?
Ini jagad medsos. Aku tahu dari trit-trit kamu di FB. Sesekali kau memuja istrimu di sosmed. Tapi itu pujaan yang getir. Aku bisa merasakannya. Bukan dari narasi. Tapi dari suara hatimu yang terdalam di balik teks-teks itu.
Lagi-lagi aku terdiam. Betulkah wanita menghambat imajinasi? Betulkah lelaki yang menikah sulit menggapai langit.
Filsuf temanku yang aneh itu melanjutkan narasi verbalnya.
Baca Juga: Tak Tahu Diri! Didampingi Selama Sakit, Pria Ini Justru Selingkuhi Istri Setelah Sembuh
Kamu seharusnya cukup beristri dalam angan. Tak perlu istri dalam kenyataan. Contohlah Khalil Gibran. Ia menulis surat cinta yang sangat indah kepada May Ziadah, istri khayalannya.
Ia menulis imajinasinya tentang kesempurnaan wanita tanpa hambatan. Karena kesempurnaan wanita seperti ditulis Gibran memang tak pernah ada dalam kenyataan.