DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

CERPEN Syaefudin Simon: Menikah

image
Ilustrasi Menikah

Tak lama kemudian, filsuf kentir itu pun pergi. Lalu menghilang di balik pohon mangga samping masjid dekat rumahku.

Sepeningal sang filsuf, tetiba aku jenuh dengan kehidupan. Aku merasa hidup ini tak berharga. Betul, kata si filsuf, pernikahan itu membuatku stres. Aku lelah.

Baca Juga: Sodetan Ciliwung Selesai April, Banjir di DKI Jakarta akan Berkurang Drastis

"Mas Agam, Sri ada di sampingmu. Aku adalah kekasih abadimu. Jangan sedih. Ingat 'kan? Hidup di dunia sebatas mampir ngombe. Aku selalu menunggumu".

Aku kaget. Sri...Sri.. aku melek atau mimpi sekarang ini? Tanyaku pada Sri yang berdiri telanjang di depanku.

"Mas Agam, melek atau mimpi sama saja. Kelak kita akan hidup di realitas imajinasi. Yang tak membedakan mana fakta dan mana fiksi." Ujar Sri yang telanjang bulat itu. Pentil magganya kelihatan merah kecoklatan.

Tetiba Sri memelukku. Ia tidur di pangkuanku. Aku bahagia sekali bisa bertemu dalam mimpi.

Baca Juga: KAESANG PANGAREP Mengutarakan Ingin Terjun ke Politik, Jokowi KAGET

"Pak Agam jenengan sudah siuman," tetiba seorang pria berbaju putih berbisik di telingaku.

Kulihat di sebelahku ada dokter dan perawat sedang memeriksa infus di tanganku.

Halaman:
1
2
3
4
5

Berita Terkait