DECEMBER 9, 2022
Kolom

Renungan Iduladha: Akan Menguatkah Tafsir yang Tak Lagi Harus Hewan Dijadikan Kurban Ritus Agama?

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Dan semakin banyak pula riset-riset menunjukkan bahwa hewan pun memiliki kesadaran.

Artificial intelligence memang cerdas, tapi ia  hanya punya intelligence. Artificial intelligence tidak memiliki kesadaran.

Tapi apa itu kesadaran? Kesadaran adalah subyek yang bisa menderita. Jika ia bisa menderita, berarti ia punya kesadaran. Ia bisa senang, ia bisa sedih.

Itu ditunjukkan oleh hewan seperti anjing dan  kucing. Mereka bisa menampakkan ekspresinya yang sedih, bingung, menangis, dan gembira.

Banyak di antara kita yang mungkin menonton film  Hachiko (2009). Film ini diperankan oleh Richard Gere.

Itu kisah true story, bagaimana seekor anjing bertahun-tahun menunggu di stasiun, menunggu tuannya pulang, dan turun dari kereta.

Suatu ketika tuannya meninggal di tempat lain. Anjing itu tidak tahu. Namun ia tetap menunggu dengan setia di stasiun kepulangan tuannya, bertahun-tahun. Anjing itu tetap menunggu sampai ia sendiri meninggal.

Itu peristiwa yang heboh. Hachiko pun dibuatkan patungnya di sebuah stasiun. Patung tersebut simbol kesetiaan seekor anjing kepada tuannya.

Gelombang baru animal rights memengaruhi dukungan untuk tidak lagi menjadikan hewan sebagai bagian dari ritus agama.

Bisa saja sebagian mereka tetap memakan hewan. Itu bagian dari kebutuhan pada vitamin hewan. Tapi mereka tak lagi nyaman menjadikan hewan secara massal disembelih, dengan darah yang mengucur, sebagai  bagian dari ritus agama.

Halaman:

Berita Terkait