DECEMBER 9, 2022
Kolom

Isti Nugroho: Kebermaknaan Lukisan AI Karya Denny JA

image
Isti Nugroho tentang lukisan AI Denny JA (Foto: Isti N)

Oleh Isti Nugroho*

Kebudayaan, termasuk seni, bukan “pedati tua” yang lamban, melainkan wahana semacam kereta yang memiliki kecepatan di dalam menempuh perjalanan dan pencarian makna dan nilai peradaban. Ia tak pernah mandek.

Karena itu, kata kunci dalam kebudayaan, adalah kontinuitas (kesinambungan, keberlanjutan, keberlangsungan). Hal yang sama juga pernah dinyatakan budayawan dan sastrawan Umar Kayam pada tahun 1980-an.

Baca Juga: Kutipan Ikonik Pilpres 2024 dalam Lukisan AI Karya Denny JA

Sepanjang manusia tetap hidup berkreasi dan berinovasi, kebudayaan tetap hadir untuk merespons dan menjawab berbagai tantangan kehidupan. Tantangan itu bisa berasal dari alam, lingkungan, spiritualitas, agama, etnisitas, politik, sosial,  ekonomi, teknologi, konflik (perang, genosida) dan lainnya.

Juga bisa datang dari jagat ide, di mana manusia perlu menemukan gagasan-gagasan dan karya baru. Ide-ide lama sudah dianggap mapan dan lapuk.

Kehadiran pikiran dan gagasan menjadi penanda eksistensial manusia kreatif. Maka banyak pemikir bilang, “Aku berpikir, karena itu aku ada!” Olah pikir juga jadi penanda bahwa manusia tidak pernah stagnan.

Baca Juga: Isti Nugroho: Goenawan Mohamad dan Jamuan Ilmu

Derap kontinuitas kultural itu juga terasa  ketika saya menikmati 182 lukisan berbasis AI karya Denny JA  di Mahakam Residence 24. Lukisan-lukisan itu menjadi bagian penting dari dinamika kebudayaan yang terus berproses dan tidak akan selesai.

Kreativitas dan inovasi yang melekat pada lukisan-lukisan berbasis AI karya Denny JA  adalah salah satu terminal pencapaian ide-ide sosial dan ide-ide estetik-saintifik-teknologis yang memiliki masa depan kebudayaan. Kata kunci yang melekat dalam diri seniman kreatif adalah: tantangan untuk menciptakan masa depan kebudayaan. Dan Denny berada dan bekerja di dalamnya.

Ada beragam tema lukisan yang menyerap atensi saya. Di antara tema kemurungan atau kemuraman yang beratmosfir perang di Gaza, Palestina, Ukraina, dan berbagai kekerasan sosial-politik di berbagai belahan dunia. Juga soal Covid  19 sampai euforia Pilpres 2024 yang antara lain menampilkan sosok Joko Widodo, Prabowo Subianto, Gibran dan lainnya.

Baca Juga: Zikir, Energi Batin, Sastra, Lukisan, Bisnis, dan Spiritualitas Denny JA

Denny bergerak dari tema ke tema yang lain dengan sangat lincah. Realisme dihadirkan dalam kerumitan detail, komposisi warna, komposisi ruang, karakter goresan dan perspektif sehingga lukisan-lukisan itu memiliki kedalaman.

Halaman:
1
2
3

Berita Terkait